Story Of Life

Thursday, December 21, 2006

Hanya Untukmu


Jantung hantiku….
270606
9:53

Aku sendiri... Aku sedih dan merasa lemas... entah mengapa tidak hanya satu titik jiwaku yang tersisa hilang. Tapi ternyata... semua yang ada di diriku telah hilang... Hampa dan ... kosong...

Aku sedih dan aku kecewa... karena aku melihat air matamu.. aku melihat kesedihanmu dan tidak bisa berbuat apa – apa.... karena aku adalah seorang pecundang yang telah kalah akan kepedihan hidup.... apa yang sebenarnya bisa aku lakukan saat aku melihatmu masuk ke dalam jurang dimana aku ada di pinggir jurang itu dan aku tidak mempunyai tangan untuk menarikmu... aku hanya bisa meneteskan air mata yang ada di pelupuk mataku... Tuhan... jika hanya untuk mengembalikan jiwanya ke permukaan bumi... jika hanya untuk mengembalikan kebahagiaan dan senyummnya ke permukaan bumi ini... aku akan rela untuk menyembah dan menjadi penghuni neraka untuk selamanya.. Jika aku harus mengorbankan apa yang tersisa dari jiwaku yang penuh dengan luka aku akan memberikannya dengan ikhlas...

Aku berdoa padamu ... Tuhan .. Jika dalam perahu yang aku tumpangi ini Kamu harus mengorbankan satu nyawa.. Biarlah kau ambil nyawaku... biarkanlah Nyawanya tetap hidup dan bahagia... Aku akan rela mengorbankan apa yang kamu minta asalkan... Ia Bisa Bahagia...

( aku berharap kamu membacanya, dan mengerti kalua aku benar – benar mencintaimu)

Mengertilah wahai Pujangga

Pikirrrr baik2!!!!!!
031206
10;11

Beside Money…. The most important problem for my life didn’t finished yet. It never and won’t finished. My breath sucks… ‘I really fill dying on a tiny room.‘ While I don’t have anything worthless in my less, YOU also want me to make my heart bigger than it used to! But try to think! THINK! How could I raise my heart if I didn’t have any heart anymore! HOW COULD I BREATH if the air already gone?!

Saat matamu tersebunyi di ruang yang gelap…. Kamu akan berusaha untuk mencari satu titik sinar yang menghangatkan tanganmu… Hal itu terasa sama saat kmu mulai merasa jatuh cinta… pertama – tama manisnya sungguh menggoda, lama kelamaan ‘bisa’ itu mulai meracuni bibirmu… saat bibirmu sudah penuh dengan bisa… matamu pun akan dapat teracuni atau bahkaan…. HATIMU… sekarang tergantung bagaimana kmu bisa melawan bisa itu…. Apaakah kamu akan membiarkan bisa itu membunuh dirimu atau… membuatnya menjadi senjata pamungkasmu….. Itu tergantung padamu…

Aku hanya bisa berkata bahwa aku terluka… aku ingin menangis… ingin kuhapus ingatanku tentang hal itu… mendengarnya pun aku tak mau…. Apalagi melihatnya… hatiku berontak!! Tubuhku menolak! Tapi…. Kau hanya membuat satu pilihan untukku…. MENERIMA HAL ITU DENGAN SENYUM MANISKU…. Berat! Aku merasa hal itu sangat berat!! Tapi… kau berkata inilah hal paling ringan dalam hidup…. Aku tak mengerti… Aku tdk bisa menerima hal ini… Walaupun aku selalu berusaha menerima dengan senyum… Tetap saja luka hatiku yang kian menganga makin susah terobati…. Jika sudah terlanjur terjadi, apa yang aku bisa lakukan untuk mendirikan tonggak hatiku lagi? Cintamu? Pikirkan baik – baik lagi sebelum kamu menawarkan sebuah mutiara yang tak seputih wajahnya lagi….

( aku menulis ini dan berharap mendapat jawaban darimu walau aku harus menunggu sampai detik – detik maut memboncengku)