Awal Bulan ini (Juni 2006)
Dengan 'Nafsu' di bulan kelabu
Jika saja aku tidak dikuatkan olehmu, Iris.. mungkin jalanku saat ini telah tertutup rapat. Aku kecewa , aku sedih, dan aku bahagia… Aku selalu berbaginya denganmu. Aku selalu ingat akan nama indah itu… Iris.. Saat hatiku kosong dan hampa seperti saat ini, aku rasa aku hanya bisa tersenyum saat aku melihat pahatan indah namamu di dinding otakku dan hatiku. . Aku merasa setiap tetes darahku yang mengering terisi kembali jika aku menyebut nama itu.. Entahlah.. dan aku tidak perduli apakah kamu masih mengingatku atau sudah membuangku ke dasar lautan aku tetap bisa mengeja dengan tepat nama itu.. Iris.. apakah ini cinta atau hanya aku yang terlalu ‘ addicted’ terhadap nama itu. Aku tidak pernah perduli. Mungkin saja, padahal ini hanyalah sebuah nama. Bukan ciuman nafsu yang tertambat pada bibir seorang wanita cantik sepertiku. Ini hanyalah 4 huruf tanpa arti jika dibandingkan dengan sentuhan lembut tangan seorang pria yang menelusuri seperempat bagian tubuhku.. bagaimana jika sentuhan itu berlanjut dan menyebabkan aku ada pada situasi dimana aku sendiri tersentak kaget dan berteriak… ‘apa yang kulakukan?’ Apa yang akan terjadi? Apa aku bisa menutup kembali kulitku yang terluka dengan jahitan mulut manis seorang pria atau itu hanya akan menjadi satu lembar kenangan yang ada di hidupku? Jawaban itu harus kurangkai sendiri dengan rentetan peristiwa yang terjadi 10 hari belakangan ini. Mengapa 10 hari? Karena semenjak 10 hari ini, aku seorang angel mengenal lembar baru dalam hidupku.. Aku mengenal ‘nafsu.’
Jika saja nafsu dan rasa sayang bisa terpisah dengan jelas… Maka aku tidak akan menganggap ciuman lembut tapi penuh nafsu itu begitu membakar otakku.. Jika bagian tubuhku telah tebuka dengan jelas, aku ingin tau apa nafsu yang datang, akan bertahan dengan berapa lama,, Jika hanya bertahan untuk sekejap mata. Apa aku akan menghapus ingatan itu dalam satu hari? Aku rasa tidak. Walaupun…aku telah bosan dan menyerah.. Aku tidak akan pernah bisa melupakan lembaran hidup dimana ‘nafsu itu’ datang dan menghampiri.. walau nafsu itu datang hanya … ‘sesaat’ walau hanya datang untuk meracuni ataupun mengobati luka yang ada si jalan hidupku. Tapi bagaimana jika ‘nafsu’ itu yang terlebih dahulu bosan…Apa aku akan tetap pura – pura tidak peduli akan hidup? Atau aku akan tetap bisa pura – pura bahagia dan tetap pura – pura tidak terjadi apa – apa? Atau wanita cantik tapi munafik sepertiku bisa mengakui kemunafikan nya dengan dagu tegap memandang sekelilingku? Entahlah…
Aku bukannya tak menyukai nafsu itu.. aku tak mengelak, aku suka.. Aku memang menyukainyai…aku menikmati ciuman lembut dan sentuhan tangan nafsu itu.. hanya saja aku tidak ingin melibatkan hatiku.. karena sampai detik ini aku tak yakin kalau ia benar – benar akan satu jalan denganku.. Nafsu itu aku rasa berbeda arah.. Ia bukan milikku.. Tidak akan pernah menjadi kepingan hatiku.. Entah karena memang bukan milikku atau karena memang keinginan kami yang seperti itu…..Karena Nafsu itu Milik orang lain. Karena itu bukan menjadi genggaman tanganku. Aku hanya dipinjamkan untuk menyayanginya sesaat. Aku hanya dibiarkan merasakan sentuhan lembut nalurinya selama beberapa saat.. Aku tau, aku sadar, saat ini tuhan berbaik hati membiarkan ia datang menghampiri seorang angel sepertiku.. Menemani Angel yang sudah lapuk dan layu.. Membelai Angel yang tidak bisa terbang karena sayapnya sudah terbakar hangus.. Aku berterima kasih padamu.. Karena kepedulianmu…Karena rasa sayang itu.. tulus ataupun tidak.. Dan juga Karena nafsu itu.. Aku berterima kasih karena kebaikan hatimu.. Nafsu yang pernah singgah di hari – hari sebelum ajal menjemputku…
(I wish 2 god.. if I were reborn again 2 the world I will make’ my nafsu’ become the one that I will always make happy for my entire life I hope n pray.. that God will gave u back your piece of heart that could make ur life always happy till the end)
Jika saja aku tidak dikuatkan olehmu, Iris.. mungkin jalanku saat ini telah tertutup rapat. Aku kecewa , aku sedih, dan aku bahagia… Aku selalu berbaginya denganmu. Aku selalu ingat akan nama indah itu… Iris.. Saat hatiku kosong dan hampa seperti saat ini, aku rasa aku hanya bisa tersenyum saat aku melihat pahatan indah namamu di dinding otakku dan hatiku. . Aku merasa setiap tetes darahku yang mengering terisi kembali jika aku menyebut nama itu.. Entahlah.. dan aku tidak perduli apakah kamu masih mengingatku atau sudah membuangku ke dasar lautan aku tetap bisa mengeja dengan tepat nama itu.. Iris.. apakah ini cinta atau hanya aku yang terlalu ‘ addicted’ terhadap nama itu. Aku tidak pernah perduli. Mungkin saja, padahal ini hanyalah sebuah nama. Bukan ciuman nafsu yang tertambat pada bibir seorang wanita cantik sepertiku. Ini hanyalah 4 huruf tanpa arti jika dibandingkan dengan sentuhan lembut tangan seorang pria yang menelusuri seperempat bagian tubuhku.. bagaimana jika sentuhan itu berlanjut dan menyebabkan aku ada pada situasi dimana aku sendiri tersentak kaget dan berteriak… ‘apa yang kulakukan?’ Apa yang akan terjadi? Apa aku bisa menutup kembali kulitku yang terluka dengan jahitan mulut manis seorang pria atau itu hanya akan menjadi satu lembar kenangan yang ada di hidupku? Jawaban itu harus kurangkai sendiri dengan rentetan peristiwa yang terjadi 10 hari belakangan ini. Mengapa 10 hari? Karena semenjak 10 hari ini, aku seorang angel mengenal lembar baru dalam hidupku.. Aku mengenal ‘nafsu.’
Jika saja nafsu dan rasa sayang bisa terpisah dengan jelas… Maka aku tidak akan menganggap ciuman lembut tapi penuh nafsu itu begitu membakar otakku.. Jika bagian tubuhku telah tebuka dengan jelas, aku ingin tau apa nafsu yang datang, akan bertahan dengan berapa lama,, Jika hanya bertahan untuk sekejap mata. Apa aku akan menghapus ingatan itu dalam satu hari? Aku rasa tidak. Walaupun…aku telah bosan dan menyerah.. Aku tidak akan pernah bisa melupakan lembaran hidup dimana ‘nafsu itu’ datang dan menghampiri.. walau nafsu itu datang hanya … ‘sesaat’ walau hanya datang untuk meracuni ataupun mengobati luka yang ada si jalan hidupku. Tapi bagaimana jika ‘nafsu’ itu yang terlebih dahulu bosan…Apa aku akan tetap pura – pura tidak peduli akan hidup? Atau aku akan tetap bisa pura – pura bahagia dan tetap pura – pura tidak terjadi apa – apa? Atau wanita cantik tapi munafik sepertiku bisa mengakui kemunafikan nya dengan dagu tegap memandang sekelilingku? Entahlah…
Aku bukannya tak menyukai nafsu itu.. aku tak mengelak, aku suka.. Aku memang menyukainyai…aku menikmati ciuman lembut dan sentuhan tangan nafsu itu.. hanya saja aku tidak ingin melibatkan hatiku.. karena sampai detik ini aku tak yakin kalau ia benar – benar akan satu jalan denganku.. Nafsu itu aku rasa berbeda arah.. Ia bukan milikku.. Tidak akan pernah menjadi kepingan hatiku.. Entah karena memang bukan milikku atau karena memang keinginan kami yang seperti itu…..Karena Nafsu itu Milik orang lain. Karena itu bukan menjadi genggaman tanganku. Aku hanya dipinjamkan untuk menyayanginya sesaat. Aku hanya dibiarkan merasakan sentuhan lembut nalurinya selama beberapa saat.. Aku tau, aku sadar, saat ini tuhan berbaik hati membiarkan ia datang menghampiri seorang angel sepertiku.. Menemani Angel yang sudah lapuk dan layu.. Membelai Angel yang tidak bisa terbang karena sayapnya sudah terbakar hangus.. Aku berterima kasih padamu.. Karena kepedulianmu…Karena rasa sayang itu.. tulus ataupun tidak.. Dan juga Karena nafsu itu.. Aku berterima kasih karena kebaikan hatimu.. Nafsu yang pernah singgah di hari – hari sebelum ajal menjemputku…
(I wish 2 god.. if I were reborn again 2 the world I will make’ my nafsu’ become the one that I will always make happy for my entire life I hope n pray.. that God will gave u back your piece of heart that could make ur life always happy till the end)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home