Story Of Life

Tuesday, January 30, 2007

KuHarAP Dunia Tau...!!!!

Pahlawan Hidupku adalah Papaku

310107

1;04

Papaku seorang pegawai pemerintah yang bertanggung jawab dan mengabdi akan tugasnya. Saat umurku masih bisa dihitung dengan jari tanganku. Aku masih bisa mengingat kalau Beliau rela untuk menggedor pintu Rumah kami saat mentari sudah mulai bersinar dan kembali untuk menjalankan tugasnya beberapa jam setelah itu. Demi lembaran – lembaran kertas yang bisa membuat cacing di perutku dan mamaku tertidur pulas. Aku masih bisa membayangkan bagaimana lembut jari papaku membelai dan mengecup keningku sampai akhirnya aku tersadar dari mimpiku dan menangis. Papa saat itu begitu kuat menerpa badai hidup, untukku dan untuk mamaku. Aku masih bisa mengingat saat aku masih berpakaian putih merah, berdasi dan berkuncir dua, saat dimana aku benar – benar merasa kalau dunia yang penuh dengan manusia seumurku begitu menakutkan, Beliau dengan sabar menghilangkan rasa takutku hingga beliau rela meninggalkan tugas dan menemani hari pertamaku bersama manusia sebangsaku saat itu. Saat itu aku merasa Beliau adalah Pahlawan yang menyelamatkanku dari manusia – manusia aneh yang juga berpakaian putih merah. Ingatanku juga akan selalu mengukir kebahagiaan yang terasa saat Papa menghadiahkan sepeda dengan keranjang kecil berwarba hitam itu. Rasanya seperti memiliki kaki untuk mengelilingi dunia. Aku begitu gembira. Walau harus melihat buah hatinya penuh luka dan selalu berlinang air mata ketika kembali ke rumah, papa tetap tertawa dan mengatakan kalau aku harus tetap bisa menaklukkan sebuah benda mati yang sama – sama mempunyai dua kaki sepertiku. Aku tak peduli dan tetap berlinang air mata di ketiaknya sampai membasahi kaus garis – garis kesayangannya. Dan dengan sabar ia selalu membelai rambut panjangku. Aku tidak akan pernah melupakan kenangan manis itu. Kenangan terindah tentang seorang pria dengan sayap baja yang begitu mencintai darah dagingnya sampai harus memotong sayap itu demi kelangsungan dua nyawa.

Tahun itu berlalu begitu indah, sangat berbeda dengan tahun berikutnya yang mulai digoncang oleh daun cemara yang sedikit tidaknya membuat pilar - pilar rumahku bergoyang dan runtuh perlahan sampai tahun – tahun berikutnya. Ketika papa semakin berbakti dan menjalankan tugas begitu taat, ketika aku sudah mulai merasa beliau tidak pernah membelai dan membuatku terjaga dari tidur pulasku lagi. Datang seorang adam yang membuat keluarga kecil kami menjadi terpenjara dalam ruangan yang berbeda untuk selamanya. Sekat antara aku , papa dan mamaku begitu tebal dan runcing. Seperti lintah yang perlahan menghisap darah kami hingga kami mati. Entah apa sebabnya, aku tidak bisa menjabarkan hanya dengan genderang telinga yang teriris, apa karena kebutuhan akan lembaran kertas, kebutuhan rohani ataukah kebutuhan jasmani yang tidak tercukupi sehingga membuat posisi adam menjadi belati tajam bagi ke dua orang tuaku. Aku sudah bisa merasakan itu, saat melihat tatapan papaku yang kosong dan tidak peduli padaku seperti dulu lagi. Ia seperti tertahan oleh batu berat. Air matanya seperti beku saat menatap mataku menunggu kepulangannya setiap bulan bersinar di depan kamarku. Rasa ketidak pedulian papaku membuatku merasa kecewa dan mencari kehangatan dari Mamaku dan sang Adam. Papaku semakin berpaling tapi ia tidak menjauh, hanya berpaling dan tidak perduli akan keberadaanku. Sampai suatu saat aku melihat air mata Papa mencair dan menetes untuk pertama kalinya. Aku mendekati beliau dengan rasa takut dan terdiam seperti patung orang – orangan sawah tanpa tiupan angin.. Aku ingin bertanya mengapa meneteskan air mata yang telah beki itu, apakah aku melakukan kesalahan papa? Beliau hanya terdiam dan mematung. Tanpa reaksi ataupun emosi. Jawaban dari air mata itu baru kudapatkan setelah aku berumur tujuh belas tahun.

Semenjak itu hubungan antara aku dan papa semakin menjauh. Seperti ada sungai besar penuh perahu dan ikan yang menghalangi. Sampai akhirnya hari itu tiba, hari dimana Adam melepaskan petaka dan membuat percikan petaka itu melukai hati, dan jiwa aku, papaku dan mamaku yang telah terkoyak oleh ego kami masing – masing semenjak adam mengetuk pintu rumahku bertahun – tahun yang lalu. Saat itu beliau begitu mendukungku, membantuku menopang punggung dan bahu, mempertaruhkan segala apa yang tersisa dari tubuhnya yang telah rapuh dan tua. Aku merasa Pahlawan itu telah kembali dan menjadi bagian dari hari – hariku lagi. Seperti pisau bermata dua, Satu sisi petaka itu melukai batinku dan sisi lain menoreh urat nadi papaku. Aku tidak pernah sadar akan hal itu dan selalu menganggap Papa adalah Dewa yang senantiasa menerima segala kenakalan otak dan perbuatanku saat aku mulai dipenuhi oleh jiwa mudaku dan amarah yang menyala. Masih kuingat dengan jelas saat itu, saat aku diterpa masalah terbesar tahun itu yang kubuat untuk menyelamatkan iris dan mempertaruhkan nama belakang papaku. Saat itu mataku terlalu buta akan madu yang disodorkan iris dan melupakan racun yang dapat membuat jalan hidupku ke depan mati dibuatnya. Dengan rasa egois dan kemunafikan madu itu berusaha kupertahankan. Dengan penuh amarah beliau menasihatiku saat itu tapi tetap memelukku saat tubuhku kedinginan tertidur di kursi kayu dengan nafas yang terengah – engah akibat dari racun ayng kulihat seperti madu karena kebodohan jiwa mudaku. Tapi apa yang terjadi?? Aku membuat beliau begitu kecewa dan dengan hasil yang kosong dengan iris. Apa sebenarnya arti iris buatku? Ia hanya seonggok otak penuh maksiat dan gelora jiwa yang tidak akan padam akan gemerlapnya kehidupan. Iris akan selalu tertawa dan menawarkan manisnya madu yang bisa ditafsirkan apa pun sesuai keadaan. Ketika aku sadar, Yang terjadi aku semakin terperosok ke jurang dengan pegangan tangan papaku yang penuh akan darah. Beliau tetap berusaha menarikku ke atas jurang. Tanpa berniat setitik pun melepaskan. Apa yang iris lakukan?? Ikut menolongku?? Tidak... Ia terdiam di tepi dan hanya memandang tanpa arti. Walau aku sudah membagi kepingan hati terbesar untuknya, bagi seorang iris itu hanya debu. Aku benar – benar menyesal, Maafkan aku papa. Kumohon maafkan kesalahanku yang berani mempertaruhkan nama belakangmu demi suatu hal yang ternyata meninggalkan aku di tengah lautan sendirian. Jika saat itu aku mengerti dan bisa membaca hari ke depan. Jika aku bisa mengulang, aku akan berusaha membuat hal terbaik untukmu, berada disisimu, membantu mengangkat beban di pundakmu, menangis di ketiakmu dan paling tidak bisa membuatmu membusungkan dada saat manusia lain menanyakan namaku. Jika saat itu aku tau bahwa amarah itu dan nasihat itu adalah yang terakhir untukku. Maka hari itu aku akan datang dan menemani kerapuhanmu, aku ingin memelukmu dan mencium pipimu. Menunjukkan rasa sayang yang mungkin terlupakan. Berada saat engkau begitu lelah akan kenakalan dan keras kepalaku. Mendengar saat engkau bercerita tentang belati yang telah menghabiskan darahmu. Atau melihat saat tetes keringatmu harus ditukar dengan lembaran kertas pemuas nafsu manusia pemakan manusia itu. Aku menyesal aku tidak pernah ada dan menyadari betapa berat hidupmu dan betapa engkau begitu menyayangiku. Aku menyesal aku selalu mengecewakan semua impian dan tujuan hidupmu. Maafkan aku papa....

Saat ini umurku mencapai dua puluh tiga dan papa menganggap aku telah kuat berdiri tegak dan lebih memilih berteman dengan tanah daripada kembali ke rumah. Sementara aku masih tetap duduk dan terdiam di atas gundukan debu kematian dalam penyesalan tak terlupakan dan baru menyadari kalau seorang ayah memiliki surga tidak hanya di telapak kakinya tapi juga di hati dan jiwanya.

(Semoga dimanapun papa berada sekarang, papa bisa memaafkan dan memeluk kesendirianku)

Monday, January 29, 2007

EndL3zz Pa1N

Penyesalan Bayangan Hitam Diriku

300107

2;16

Sejak ia pergi…dari hidupku.. Ku Merasa Sepi…

Dia tinggalkan ku Sendiri Disini.. Tanpa satu yang pasti..

Aku tak tau harus bagaimana..

Aku merasa tiada berkawan..

Selain dirimu…

Selain cintamu…

Play a thousand times….(aku tak mau sendiri; BCL)

Selalu terngiang, terdengar dan ada dalam otakku. Bayangan, Amarah dan Kenangan manis itu. Aku masih suka berkhayal dan membayangkan bisa memutar waktu kebelakang. Tapi itu adalah pekerjaan sia – sia. Tapi tetap nyaman untuk kuperbuat. Karena penyesalanku. Karena rasa rinduku dan kehilangan seluruh awan putihku. Bahkan karena penghianatanmu. Aku tetap merasa… Hati ini masih tergores dan mengukir namamu.

Air mataku selalu menetes seperti air bah dari lautan. Mengalir tanpa ada pembatas. Rasa kehilangan yang mendalam. Saat aku harus memilih antara dua jalan. Aku bahkan tak melihat bayangan tubuh kotormu. Mengapa saat aku terpuruk melihat ayahku berteman dengan tanah, engkau bahkan tak ingin menemuiku?? Apa aku adalah manusia paling berdosa hingga tidak ada waktu untukku untuk bersender pada bahumu dan meneteskan rasa sesalku? 1 detik itu terasa sangat berharga saat aku merasa tidak ada lagi yang aku pakai sebagai pegangan dalam tanah dan lautan. Jika aku memang tak pantas untuk ada dan mengotori otakmu dengan kisah hidupku lagi, berikan aku jalan agar bisa terbang bebas. Jangan kau temui bayanganku.

Saat pikiranku terpojok akan lembaran kertas. Saat tanganku kaku mengangkat beban hidup. Saat terik matahari membuyarkan lamunanku. Saat kakiku tertahan oleh batu jalanan. Saat hatiku benar – benar merindukan pelukanmu. Saat aku bahkan hanya membutuhkan teman untuk berbagi cerita.Aku tidak pernah melihat ketulusanmu seperti dulu. Kamu memang telah berbuat banyak untukku. Dan aku telah benar – benar menyakitimu. Tapi… Aku tidak pernah berfikir kalau kamu akan meninggalkanku untuk selamanya bahkan saat aku sadar kalau ayahku tidak ingin bertemu denganku lagi karena ia telah menyatu dengan ibu pertiwi. Aku tidak akan pernah mengira kalau kamu akan menarik belati yang telah menusuk jantungku semenjak 8 tahun lalu.

Saat ini aku sudah berpindah – pindah dari satu atap ke atap yang berbeda. Mencoba berteduh dan bertahan. Tanpa arah dan tidak ada tujuan. Hanya mencoba bertahan. Aku tidak pernah meninggalkanmu. Kamulah yang berjalan meninggalkanku. Aku menyesal tidak bisa menarik tanganmu. Tapi aku harus bisa menerima. Kalau langit berbeda dengan lautan. Kalau laut kadang tidak seramah daratan. Dan sudah seharusnya aku bisa menerima perpisahan…

(aku benar – benar bodoh dan terpuruk ke dasar lautan. Iris tetap terapung dan berlayar. Sementara kurcaci hati hanya melihat dan tidak perduli.)

Wednesday, January 24, 2007

FrOm A Fr!eND

Made IT 4 Somebody
150107
00;02

Jalan berliku dalam hidupku
Aku berdiri di tepian rindu yang mulai menjauhiku
Aku tak pantas mendambakannya
Karena dia mulai dengan hidupnya yang baru tanpa akku disana
Mungkin ini bagian terberat dalam hidupku
Aku sungguh tak tau dengan hatiku
Berulang kali aku kehilangan DIA
Aku merasa jauh dari dunia CINTA yang indah
Salahku atau salahnya Takkan terjawab sempurna
Karena aku dan dia tak pernah bicara untuk yang kedua kalinya.

I made it when I realize..
Your LovE is already “flying” through my hands…
Feels so sucks!!!!!!!!
Dying inside my heart
I just hope who ever you with
Who ever you hold and kiss your lips
You feels marvelous happy….
Happy Birthday “My Shadow Man”…
Hope u had a truly Happy day there…

~Sweety- Yuliez~

(Note; I got this lovely Poem from “ a grown Up Woman” who feels heartless, Thanks. I never knew you could Write so nice… But I wondering, WHO IZ THIS 4 Liez?????)

Tuesday, January 23, 2007

PART TWO

KURCACI HATIKU ....



is Like the rainbow in the Ocean…

Shining makes it complete n beautiful

My Best Friend...

Is The one who flows and swim beside me

when.. All the sharp is coming…

Thanks all…

Please forgive me ... if i hurt u

When i swim n try to find “my home”

Deep down my H3art…

“MY BIG THANKS “ to all of U..



130107

13;11



Dear Sukma…

My sexy “Jelangkung” Woman…

Sukma tu orangnya… Keras Kepalaaaaaaaaaaa Banget! (hehehe) Tapi juga baiiiiiiiiiiiik baaaangettttttttttttt.. Selalu aja denger keluhan – keluhanku dan sabar sama “sifat Manjaku.” Dia adalah type wanita menawan yang bisa membuat pria bertekuk lukuk di hapdannya. Soal “BODY”??? liat aja deh sendiri...! Lagian dia juga lucu! Ramah n selalu bisa bersifat “open minded” sama orang – orang disekitarnya. Pokoknya asyiek deh kalo deket ma dia!! (Jgn GR MA!)



Dear wi gus TU…

My Big Bro…

Om Swastiastu.. Wah kalo ngomongin wi gus tu… aku selalu inget kalo dia itu adalah “kakak yang baik” buatku. Dia selalu ngajarin hal – hal baik dan selalu memberikan nasihat yang bisa membuat aku bertahan hidup di “island of GOD “ ini sendiri. Wi gus tu selalu mendengarkan semua masalah dan keluhanku. Dia tidak pernah menghakimi. Tapi selalu membuka pikiranku. Menyarankanku untuk menjauh dari Pikiran jahat dan selalu Menyarankan untuk INgeT TUHAN. Makasi banget ya wi… saat aku bener – bener ngerasa “jatuh dan sendiri” wi selalu inget aku dan selalu menyempatkan waktu buat memberikan nasehat sama aku. Semoga wi selalu deiberikan kebahagiaan. Matur Suksma wi…



Dear wi d~maz..

My brother...

Wi d~mas adalah sosok seorang “kakak” yang sempurna buatku. Ia adalah sosok “pria Dewasa” yang bisa bertanggung jawab atas apa yang ia inginkan, perbuat dan katakan. Diantara kepedihan dan kebaahagianku yang “hidup seorang diri” IA selalu mengajarkanku untuk bekerja keras mempertahankan hidup. Saat aku diterpa masalah, ia selalu berusaha menyarankan jalan yang terbaik. Walaupun ia banyak mempunyai hal yang harus diselesaikan, ia selalu berusaha menyempatkan waktunya untuk mengetahui keadaanku. Makasi ya wi... semoga ISHW selalu melindungi dan melimpahkan kebahagiaan.



Dear Wi Man…

My COOL “Brother”

Wi… apa kabar ni? Masi kerja ta? Sibuk yah??? Kapan balik Ke bali??? O yah… kalo ngomongin wi man yang aku inget itu…. Adalah sosok “ Pria MAPAN DAN DEWASA” yang siap Menjalankan Hidup Dengan “Wanita Pujaan”. Orangnya baik, lucu dan ramah. Selalu memberi nasihat dan Kritis terhadap kehidupan. Itu aku Rasa sikap yang tepat banget!! soalnya bener katanya wi man.. “ kalo gak kita yang berusaha mempertahankan hidup kita dengan berusaha atas kaki dan tangan kita sendiri lalu siapa yang akan membantu kita berdiri kecuali RAGA kita sendiri ??” iya khan??? Selain itu dia jua Perhatian banget Ma temen2 na… Pokoknya TOP DEH!!!!! COOL BROTHER!!!



Dear Mas ANggi…

My Nice Neighbor….

MAs anggi adalah sosok “pria Dewasa “ yang tau cara mempertahankan sikap dan bias berdiri tegak saat ada “badai” di kehidupannya. Aku menghargai dan sangat berterima kasih atas segala kebaikan Mas anggi padaku. Filosofi Hidupnya ITU LOH!! SIPPPPPPPPPP BANGET!!!! O yah…

Mas anggi……! Kemana aja????? Sibuk banget kerjanya!!!! Koq susah banget yah Ketemunya…!!!! Waduh rekkk!!! Contact2 an doank!!! Kita nonton Film Serem Lagi YUKKKKKKKKKKKKK!!!!



Dear Vicky..

My “blond CUPID”…

Kalo ngomomngin dia… yang ada…. Gemessssss banget ma pipinya! Habis…. LUCU BANGET! (hehehe) Pokok e… Trully CUPID dah! (hahaha) o yah… kangen ni vi… Pengen Ke FiX resto Lagi!!! Maem nasi goreng n Icep Cappucinonya... (wuih Enakk bangetttt!!!!)



Dear….. Insect (Flying Man)

A good doctor and good buddy although I just knew him from “Cyber.” A nice friendship has been made. N I hope it truly lasting and didn’t separated just because an “ego” of a human being. In my mind he was a good man who tries to face the world by his own way. No matter what the true world says or even the other human beings who lives in it, to me Insect…. is just a ~flying man~ that try to keep his wings strong by the way he looks the rainbow comes down on earth. Hope the color that already pour in our “friendship” stay like what it should be. Say my deep thanks to your kindness and all the people that belongs to your heart.



Dear …. Win (the teddy Bear Man)

The cyber world make me knew a good man that could becomes a good friends just because he show me that the world is not as big as my own hand. In my opinion he is a nice “teddy bear” man. He always gives me “a spirit” to stand when my roof can not stand. He did more than that to me… A lot of thinks that can make me stand and smile.. through his ten hands.. He always becomes “my good friend” although in this “not real world or in my mind. Thanks win… Thanks a lot. Hope we can be always like this.



Dear Putra… (The New Guy)

Aku baru kenal.. from “Cyber “ juga…. tapi dia orangnya…………… Baek (hehehehe). Keliatan sedang mencari “jati diri” (hehehe jangan marah yah!) I just hope we could always be a good friend.. And thanks for everything… o yah… tra.. Putra juniournya manaaaaaaaaaaaa?????



Dear anky...(the crazy one)

True Cyber Man yang kocak dan Menyeramkan!!! Hehehe.. Selalu yakin bisa bahagia dengan benda segi empat di depannnya. Baik tapi Jail dan selalu aja berusaha ketawa.. Katanya..” ngel inget lagunya dewa.. hadapi dengan senyuman, semua yang terjadi biar terjadi...” (iya deh iya...) Makasi ya ki... ma semua nasehat n “pelajaran nya” berguna banget!! Mudah – mudahan kamu tambah pinter deh... O yah... Salam ya sama si ~neng~ moga – moga aja berhasil penembakannya!!! (hehehe)



(ada beberapa kurcaci lain yang aku belum bisa jabarkan disini... maaf bukannya aku melupakan, hanya saja tanganku mungkin belum bisa melukiskan betapa berharganya kalian untuk kehidupanku)

Last Second of ~06

31:12:06;R$D

This the last day in this year, like usual there’s always something that stuck in my heart. It slowly makes a pain... I felt powerless. I need strength to keep my light on. What I got to do to make it better? In the morning I got more lessons from the earth, they didn’t always fulfill our entire dream although at that time we really need it. Sometimes if the god of destiny says at that time we have to dying we will be. Nobody can stoop the writing of destiny in your right hand. So be proud.. Make everything on your soul learn to accept the condition of ‘the Naughty earth.’

On 2006 a lot of think happen. I learn a lot. The nature forces me to learn. In fact on this year I already live alone. My family already become a stone; just have a shape but nothing inside it. I felt that so deep when my grandmother passed away on May and finally my father too on September ( forgive me papa). I am so crushed. Especially when I mostly spend my time on my boarding house and my friend’s house. They’re kind. Thanks to god they still try to accept me. But however I try to hide it I couldn’t. I realize it wasn’t my house.. I couldn’t make my self-sheltering there for all the time, it was wrong. Every time I fill cold and heat I could shelter there, but I have to realize they couldn’t always accept me. Sometimes I have to solve all my headache alone, although my light was already gone. In this year thee nature teach me a lot, beside useful lesson in life he also teach me how to receive an incredible hurt and wonderful drubbing. My heart has to strong and big enough to take a storm. I just don’t know did my body had an enough powerful to face it next year? I really don’t have the answer of that question. I really don’t… I’m sorry!!!!!

The year of 2006 also make me thankful to YOU…. My dearest GOD! I thank to you for all the wonderful thing that you’ve made for me. Thanks YOU already protect me, giving me all the strength to live…. Thanks for everything … THANK YOU!

I hope next year all my life will be much better and GOD will gave me happiness and always protect me ’n my heart. And God… please help me to become a better”angel” for “tomorrow” … Thanks…

(Just an empty feels… …. Of lonely pretty girl)