Untuk Mama
23;20
Pertengahan tahun ke tujuh
Tahun babi api
Langit semakin menggemuruh
Keadaan tetap membara hawa dengki
Entah untuk kebaikan atau kehancuran
Aku tetap menarik beban
Tanpa peduli retaknya lingkungan
Semakin tenggelam ke dasar lautan
Aku hanya ‘malaikat’ yang terdampar
Dengan sayap robek terkoar
Terjatuh dengan raga tanpa sehelai cadar
Aku bak kertas putih tanpa noda
Lahir dari rahim seorang hawa
Atas anugrah maha pencipta
Tapi mengapa setelah dua abad melihat dunia
Banjir kian menggenang dan membawa
Semua budi yang tertanam di hati ibunda
Tetap ada di dekatku , aku memohon
Maafkan dosa dan khilafku, aku memohon ampun
Karena di dasar lubuk hati
Engkau sangat berarti
Walau dunia tidak bernafas lagi
(saat aku kembali duduk di tengah runtuhan rumah, aku ingin pulas dibelai kasih sayangmu mama)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home