Friday, May 12, 2006
Aku dan Irish
Malam Pertama aku merasa Sendiri
Jika ditengah keramaian aku merasa sendiri apa yang sebenarnya terjadi? Jika aku ada bersamamu aku tetap merasa sendiri, apa yang akan terjadi? Walau kamu menemaniku dengan gurauan, senyuman, bahkan ciuman lembutmu.. hatiku tetap tidak bergetar, apa yang sudah terjadi? Apa karena aku bosan denganmu? Atau kamu telah mengianatiku secara diam- diam? Atau aku muak dengan sikapmu yang selalu meremehkanmu? Atau cintamu yang sebesar lautan sudah tidak bisa menggapaiku yang kini ada di angkasa? Huf… Entahlah… Aku tidak mau mengerti dan tidak ingin mencari tau… karena aku tidak ingin perduli padamu lagi.. aku bosan.. dan aku benar – benar muak. Entah apa sebabnya.. yang aku tau kamu telah mematahkan serpihan terakhir hatiku sehingga kini tidak tersisa lagi untukmu..
Padahal kamulah cinta pertamaku.. Aku rela menyerahkan setiap helai rambutku untukmu, setiap tetes darahku.. dan mungkin juga keperawananku. Aku rela menyerahkan apapun. Karena aku tau kamu berkata, berbuat dan menyayangiku dengan tulus. Itu yang aku tau… dulu… yang aku tau.. aku merasa lebih nyaman ada di dekatmu daripada bersenang – senang dengan teman – temanku. Aku lebih senang ada di dekatmu ketika kamu muak denganku daripada mengisi cacing yang bernyayi dalam perutku. Aku merasa lebih bahagia bisa mengobati lukamu dengan persedian obat terakhirku daripada aku harus memberikan obat itu pada papaku yang sedang sekarat. Huh… Bodoh… aku wanita cantik yang bodoh…
Tapi aku tidak pernah menyesal melakukan semua itu.. aku merasa bahagia.. Aku merasa beruntung aku bisa dikenalkan dengan seorang alligator,buaya dan crocodile sepertimu. Dan bahkan detik ini pun.. aku tetap merasa kamulah Cinta dalam hidupku… HahaHa… aku memang wanita yang benar – benar dungu..
Tapi kini pikiranku, rasa kasianku, cemburu dan kangenku.. mulai pudar untukmu.. Aku tidak menginginkannya. Tapi sepertinya kamu keluar sendiri dari pagar yang kubuat itu. Pagar itu memang sangat rendah.. Tapi aku membuatnya dengan setiap tetes cintaku.. Entahlah mengapa aku merasa begitu.. aku tidak pernah selingkuh .. tidak ingin.. tidak niat.. Tapi sekarang? Entahlah. Aku rasa hatiku mulai lelah. Karena setelah selama 4 tahun ini aku menyimpan manusia sebesar dirimu dalam rumah hatiku yang kecil, aku rasa rumah itu sekarang telah ambruk dan aku tidak ingin membangun rumah yang baru lagi. Aku tidak ingin. Tidak akan pernah ingin. Karena kamu adalah satu – satunya panah yang bisa menusuk hatiku. Sekarang hatiku telah penuh dengan darah. Dan denyut nadiku mulai hilang. Mungkin jika kamu membaca tulisan ini.. denyut nadi hatiku untukmu telah mati. Tapi biarpun tidak kamu harapkan.. Biarpun kamu tidak ingin tau, aku ingin memberitahumu kalau aku tidak pernah menyesal dan aku tidak pernah melupakan kenangan indah selama 4 tahun aku hidup denganmu di dalam kolong jembatan itu. Aku bahagia… Benar – benar merasa bahagia. Karena aku pernah merasa kalau kamu benar – benar mencintaiku walau hanya satu menit saja.
(100506’Angel; 1:30 am;Terima kasih santa; kamu masih ada disebelahku saat aku mengambil keputusan ini; ur the bezt)
Jika ditengah keramaian aku merasa sendiri apa yang sebenarnya terjadi? Jika aku ada bersamamu aku tetap merasa sendiri, apa yang akan terjadi? Walau kamu menemaniku dengan gurauan, senyuman, bahkan ciuman lembutmu.. hatiku tetap tidak bergetar, apa yang sudah terjadi? Apa karena aku bosan denganmu? Atau kamu telah mengianatiku secara diam- diam? Atau aku muak dengan sikapmu yang selalu meremehkanmu? Atau cintamu yang sebesar lautan sudah tidak bisa menggapaiku yang kini ada di angkasa? Huf… Entahlah… Aku tidak mau mengerti dan tidak ingin mencari tau… karena aku tidak ingin perduli padamu lagi.. aku bosan.. dan aku benar – benar muak. Entah apa sebabnya.. yang aku tau kamu telah mematahkan serpihan terakhir hatiku sehingga kini tidak tersisa lagi untukmu..
Padahal kamulah cinta pertamaku.. Aku rela menyerahkan setiap helai rambutku untukmu, setiap tetes darahku.. dan mungkin juga keperawananku. Aku rela menyerahkan apapun. Karena aku tau kamu berkata, berbuat dan menyayangiku dengan tulus. Itu yang aku tau… dulu… yang aku tau.. aku merasa lebih nyaman ada di dekatmu daripada bersenang – senang dengan teman – temanku. Aku lebih senang ada di dekatmu ketika kamu muak denganku daripada mengisi cacing yang bernyayi dalam perutku. Aku merasa lebih bahagia bisa mengobati lukamu dengan persedian obat terakhirku daripada aku harus memberikan obat itu pada papaku yang sedang sekarat. Huh… Bodoh… aku wanita cantik yang bodoh…
Tapi aku tidak pernah menyesal melakukan semua itu.. aku merasa bahagia.. Aku merasa beruntung aku bisa dikenalkan dengan seorang alligator,buaya dan crocodile sepertimu. Dan bahkan detik ini pun.. aku tetap merasa kamulah Cinta dalam hidupku… HahaHa… aku memang wanita yang benar – benar dungu..
Tapi kini pikiranku, rasa kasianku, cemburu dan kangenku.. mulai pudar untukmu.. Aku tidak menginginkannya. Tapi sepertinya kamu keluar sendiri dari pagar yang kubuat itu. Pagar itu memang sangat rendah.. Tapi aku membuatnya dengan setiap tetes cintaku.. Entahlah mengapa aku merasa begitu.. aku tidak pernah selingkuh .. tidak ingin.. tidak niat.. Tapi sekarang? Entahlah. Aku rasa hatiku mulai lelah. Karena setelah selama 4 tahun ini aku menyimpan manusia sebesar dirimu dalam rumah hatiku yang kecil, aku rasa rumah itu sekarang telah ambruk dan aku tidak ingin membangun rumah yang baru lagi. Aku tidak ingin. Tidak akan pernah ingin. Karena kamu adalah satu – satunya panah yang bisa menusuk hatiku. Sekarang hatiku telah penuh dengan darah. Dan denyut nadiku mulai hilang. Mungkin jika kamu membaca tulisan ini.. denyut nadi hatiku untukmu telah mati. Tapi biarpun tidak kamu harapkan.. Biarpun kamu tidak ingin tau, aku ingin memberitahumu kalau aku tidak pernah menyesal dan aku tidak pernah melupakan kenangan indah selama 4 tahun aku hidup denganmu di dalam kolong jembatan itu. Aku bahagia… Benar – benar merasa bahagia. Karena aku pernah merasa kalau kamu benar – benar mencintaiku walau hanya satu menit saja.
(100506’Angel; 1:30 am;Terima kasih santa; kamu masih ada disebelahku saat aku mengambil keputusan ini; ur the bezt)
Dengan Benda Segi Empat
Benda Segi Empat
Hari ini sudah 4 jam aku berada di tempat ini.. Tidak biasanya.. Aku sendiri heran… Entah apa pikiranku… Tapi aku merasa nyaman.. Padahal Mataku telah penat.. Kepalaku seperti berputar – putar.. tapi aku tidak ingin beranjak dari bangku ini dan bergegas pulang. Aku merasa tidak sendiri. Apa karena benda segi empat ini ada di depanku? Atau karena aku bisa menekan tombol manapun yang aku mau? Mungkin saja… Tapi aku rasa karena ada hal lain. Mungkin karena orang – orang yang ada disekitarku. Mereka asyiek dengan benda yang ada di depan mereka sendiri. Seperti tak perduli.. apalagi denganku, bahkan jika aku melucuti satu – persatu pakaianku.. aku rasa mereka lebih memilih untuk tetap memainkan tombol – tombol yang ada di depan mereka dan tetap berada di dunia yang mereka inginkan itu. Daripada memandangi lekuk – lekuk tubuhku.. hahaha.. yah.. begitulah dunia ini.. dunia digital yang canggih yang bisa menbuatmu melihat, , membaca dan bermain juga dekat dengan apapun yang kamu mau. Bagi sebagian orang inilah dunia yang bisa membuat mereka menjadi bahagia dan tertawa.. sebagian lagi menganggap ini adalah pekerjaan mereka.. dan sisanya.. ini hanya untuk petualangan gila dan perjalanan seru sex mereka..
Awalnya.. aku hanya ingin membaca surat – surat penggemarku, aku hanya ingin berbagi cerita dengan kawan – kawan khayalanku di lain pulau atau lain benua.. tapi saat aku mulai asyiek dengan mainanku.. Pikiranku sedikit terbagi karena orang – orang yang ada di sekitarku.. entahlah.. aku sedikit mendengar mereka bercerita dan tertawa.. laki – laki yang ada disebelahku pikirannya terbagi dua, ia tidak hanya bermain dengan jari – jemarinya.. tapi juga dengan lidah dan mulutnya. Pikirannya terbagi untuk berbicara dan menulis. Tapi ia lebih mendahulukan berbicara dengan seseorang yang aku kira adalah pacarnya daripada bermain dengan jemarinya. Di sebelah lelaki itu ada dua wanita. Dua – duanya sering aku lihat untuk menghabiskan waktu mereka di tempat ini tapi.. wanita yang ada di tengah lebih sering ada disini… entah karena ia sering berkencan dengan kekasihnya melalui benda segi empat ini, atau karena hal lain.. aku tidak mengerti. Tapi aku melihat kedua wanita ini asyiek dengan tombol – tombol yang ada di depan mereka sambil tetap bersenda gurau satu sama lain. Mereka bertiga berteman, aku bisa lihat itu. Dan kali ini mereka ada disini dengan tujuan yang berbeda, sama halnya denganku. Huf… kerongkonganku terasa kering. Lalu aku mengambil satu botol minuman dingin yang ada di lemari pendingin di sebelah kiriku. Kuteguk minuman itu dengan cepat.. dan melanjutkan tujuanku untuk menyapa teman – teman khayalanku yang sudah menunggu dari tadi… dengan lincah jemari tanganku menekan tuts tombol yang ada di benda segi empat ini.
Aku juga mulai membuka gambar – gambar polos beberapa kaum hawa yang membuat mata bedecak kagum.. Aku buka satu persatu, dengan pelan, sambil memandanginya dengan teliti. Mataku tidak lepas memandangi setiap sudut tubuhnya, otakku berfikir.. Apakah tubuh mereka memang seindah ini atau dunia fotografi pada zaman ini memang sudah berkembang dengan pesat… Mungkin saja. Jika kamu melihat foto – foto ini. Mungkin air liurmu akan meleleh seprti lilin yang terbakar, Tapi.. kurasa 3 orang yang sedang ada di sebelahku mulai melirikku karena mereka mulai bertanya – tanya apa yang aku sebenanya lakukan, atau air liur mereka juga sudah mulai meleleh membasahi bibir mereka, atau bahkan mereka mulai meragukan apa aku adalah wanita yang suka dengan kaum hawa ini.. Entahlah.. Hahaha.. aku tak perduli.. Aku ingin tetap asyiek menikmati gambar – gambar polos kaum hawa ini sambil menyapa semua penggemarku yang sudah tidak sabar menunggu senyumanku.. Sampai.. pikiranku terpecah lagi karena mendengar musik ajep – ajep kesukaan BiTcHie BarBie sahabatku.. Huf.. andai ia ada disini.. tentu matanya akan berbinar..
Sekali lagi kulihat sekelilingku.. Mereka tetap asyiek dengan benda segi empat itu.. Mereka tetap asik dengan dunia maya mereka.. Aku hanya bisa tersenyum dan berfikir untuk mulai melanjutkan kegiatanku dengan benda segi empat ini.. daripada waktuku mulai habiz.. dan daripada mataku mulai berubah menjadi 4 watt, aku rasa aku akan menyelesaikan apa yang aku mulai semenjak 4 ½ jam lalu dengan benda maya ini.. Untuk 3 orang yang ada di sebelahku.. Semoga tujuan kalian tercapai, Chayo…!
(100506’Angel; 2:06 am; Terima kasih untuk 1 pria dan 2 orang wanita yang aku belum kenal Tapi telah berbagi senyum denganku Semoga suatu hari aku bisa berbagi tawa dengan kalian )
Hari ini sudah 4 jam aku berada di tempat ini.. Tidak biasanya.. Aku sendiri heran… Entah apa pikiranku… Tapi aku merasa nyaman.. Padahal Mataku telah penat.. Kepalaku seperti berputar – putar.. tapi aku tidak ingin beranjak dari bangku ini dan bergegas pulang. Aku merasa tidak sendiri. Apa karena benda segi empat ini ada di depanku? Atau karena aku bisa menekan tombol manapun yang aku mau? Mungkin saja… Tapi aku rasa karena ada hal lain. Mungkin karena orang – orang yang ada disekitarku. Mereka asyiek dengan benda yang ada di depan mereka sendiri. Seperti tak perduli.. apalagi denganku, bahkan jika aku melucuti satu – persatu pakaianku.. aku rasa mereka lebih memilih untuk tetap memainkan tombol – tombol yang ada di depan mereka dan tetap berada di dunia yang mereka inginkan itu. Daripada memandangi lekuk – lekuk tubuhku.. hahaha.. yah.. begitulah dunia ini.. dunia digital yang canggih yang bisa menbuatmu melihat, , membaca dan bermain juga dekat dengan apapun yang kamu mau. Bagi sebagian orang inilah dunia yang bisa membuat mereka menjadi bahagia dan tertawa.. sebagian lagi menganggap ini adalah pekerjaan mereka.. dan sisanya.. ini hanya untuk petualangan gila dan perjalanan seru sex mereka..
Awalnya.. aku hanya ingin membaca surat – surat penggemarku, aku hanya ingin berbagi cerita dengan kawan – kawan khayalanku di lain pulau atau lain benua.. tapi saat aku mulai asyiek dengan mainanku.. Pikiranku sedikit terbagi karena orang – orang yang ada di sekitarku.. entahlah.. aku sedikit mendengar mereka bercerita dan tertawa.. laki – laki yang ada disebelahku pikirannya terbagi dua, ia tidak hanya bermain dengan jari – jemarinya.. tapi juga dengan lidah dan mulutnya. Pikirannya terbagi untuk berbicara dan menulis. Tapi ia lebih mendahulukan berbicara dengan seseorang yang aku kira adalah pacarnya daripada bermain dengan jemarinya. Di sebelah lelaki itu ada dua wanita. Dua – duanya sering aku lihat untuk menghabiskan waktu mereka di tempat ini tapi.. wanita yang ada di tengah lebih sering ada disini… entah karena ia sering berkencan dengan kekasihnya melalui benda segi empat ini, atau karena hal lain.. aku tidak mengerti. Tapi aku melihat kedua wanita ini asyiek dengan tombol – tombol yang ada di depan mereka sambil tetap bersenda gurau satu sama lain. Mereka bertiga berteman, aku bisa lihat itu. Dan kali ini mereka ada disini dengan tujuan yang berbeda, sama halnya denganku. Huf… kerongkonganku terasa kering. Lalu aku mengambil satu botol minuman dingin yang ada di lemari pendingin di sebelah kiriku. Kuteguk minuman itu dengan cepat.. dan melanjutkan tujuanku untuk menyapa teman – teman khayalanku yang sudah menunggu dari tadi… dengan lincah jemari tanganku menekan tuts tombol yang ada di benda segi empat ini.
Aku juga mulai membuka gambar – gambar polos beberapa kaum hawa yang membuat mata bedecak kagum.. Aku buka satu persatu, dengan pelan, sambil memandanginya dengan teliti. Mataku tidak lepas memandangi setiap sudut tubuhnya, otakku berfikir.. Apakah tubuh mereka memang seindah ini atau dunia fotografi pada zaman ini memang sudah berkembang dengan pesat… Mungkin saja. Jika kamu melihat foto – foto ini. Mungkin air liurmu akan meleleh seprti lilin yang terbakar, Tapi.. kurasa 3 orang yang sedang ada di sebelahku mulai melirikku karena mereka mulai bertanya – tanya apa yang aku sebenanya lakukan, atau air liur mereka juga sudah mulai meleleh membasahi bibir mereka, atau bahkan mereka mulai meragukan apa aku adalah wanita yang suka dengan kaum hawa ini.. Entahlah.. Hahaha.. aku tak perduli.. Aku ingin tetap asyiek menikmati gambar – gambar polos kaum hawa ini sambil menyapa semua penggemarku yang sudah tidak sabar menunggu senyumanku.. Sampai.. pikiranku terpecah lagi karena mendengar musik ajep – ajep kesukaan BiTcHie BarBie sahabatku.. Huf.. andai ia ada disini.. tentu matanya akan berbinar..
Sekali lagi kulihat sekelilingku.. Mereka tetap asyiek dengan benda segi empat itu.. Mereka tetap asik dengan dunia maya mereka.. Aku hanya bisa tersenyum dan berfikir untuk mulai melanjutkan kegiatanku dengan benda segi empat ini.. daripada waktuku mulai habiz.. dan daripada mataku mulai berubah menjadi 4 watt, aku rasa aku akan menyelesaikan apa yang aku mulai semenjak 4 ½ jam lalu dengan benda maya ini.. Untuk 3 orang yang ada di sebelahku.. Semoga tujuan kalian tercapai, Chayo…!
(100506’Angel; 2:06 am; Terima kasih untuk 1 pria dan 2 orang wanita yang aku belum kenal Tapi telah berbagi senyum denganku Semoga suatu hari aku bisa berbagi tawa dengan kalian )
Tuesday, May 09, 2006
LeMbArAn SeDiH HiDuPkU
5 Tahun Lalu
Pagi itu aku benar – benar lelah, aku tidak ingin pergi tapi... teman – temanku datang. Akhirnya aku pergi... aku mengikuti langkah teman – temanku.Mereka mengajakku ke tempat yang ramai dan indah, mereka mengajakku makan pagi di tempat terindah! Aku senang dan mereka kelihatan begitu bahagia, tertawa seperti tidak ada beban! Andai.. andai saja hari ini aku bisa seperti itu... tapi tetap saja! Aku tidak bisa melupakan saat aku melihat tubuhmu mendingin di pelukanku... saat bibirmu mulai berubah menjadi biru.. yah.. 5 tahun lalu bulan ini... dan... tanggal yang sama... Jiwamu menhilang tanpa bisa aku tangkap lagi... Huf...
Tahun itu tidak ada yang aneh dari sifat mu, aku tidak melihat tanda2 tanda kepergianmu, yang aku lihat hanya tawa dan kebahagiaanmu.Di awal tahun.. bahkan sampai bulan ini.. tetap saja.. aku tidak bisa melihat apa yang akan terjadi padamu hari itu. Aku rasa aku benar – benar buta, entah karena kamu benar – benar pintar menyembunyikannya atau karena memang sudah ditakdirkan kalau aku hanya bisa bersamamu untuk 5 bulan.Aku benar – benar mengingat jelas kejadian hari itu.Tiap menit bahkan mungkin tiap detik, tidak pernah bisa terhapuskan dari ingatanku...
Hari itu kamu bangun lebih pagi dari biasanya, dan tidak biasanya kamu membangunkanku, entah apa yang terjadi tapi, aku yang tidak pernah bisa bangun jam 5 pagi tiba – tiba tersadar dan... aku mengikuti keinginanmu. Yah.. di tengah dinginnya pagi... aku mengikuti langkahmu untuk lari. Dengan nafasku yang terengah – engah.. Sepatah katapun aku tidak mengeluh. Aku tetap mengikuti langkahmu padahal, mungkin dalam seumur hidupku, ini yang pertama kalinya aku bisa terbangun dan lari di udara yang sedingin ini.Langkahku tetap mengikuti langkahmu.. hingga akhirnya kita sampai dirumah.Kamu tersenyum dan membelai rambutku, lalu kamu menyuruhku mandi dan menunggumu di ruang makan. “Ada suatu hal yang ingin aku beritahukan padamu.. mandi yah.. terus kita sarapan bareng.. biar bisa ngobrol.. Udah lama kamu gak pernah curhat sama aku...” bibirmu berkata dengan pelan. Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu dengan pelan tubuhmu meninggalkan diriku, jemari tanganmu melambai sambil tersenyum. Entah mengapa.. itu adalah senyuman terindah yang pernah aku lihat dari dirimu...
Aku bergegas mandi dan berpakaian.Entah apa yang kamu ingin bicarakan denganku.Apakah kamu mempunyai masalah atau hanya karena kamu kangen dan ingin berbagi cerita denganku. Entahlah, yang jelas aku merasa sennag. Setelah sekian lama aku menaruh dirimu di dalam hatiku. Aku rasa bulan ini adalah bulan yang membuat aku benar – benar merasa bahagia, karena bulan ini aku merasa aku benar – benar dekat denganmu. Aku merasa kamu selalu di dekatku...
Akhirnya aku ada di ruang makan. Mataku berkeliling mencarimu. Tapi.. aku tidak melihat sosok bayangmu, yang ada hanya roti panggang dengan segelas susu dan kertas bertuliskan.” Makan dulu yah sarapannya... sorry gak bisa nemenin. Dan maaf kalo selama ini aku gak bisa ngejagain kamu dan gak bisa jadi contoh yang baek....Maaf ya sayang..” Aku tersenyum dan berfikir.. dasar! Selalu aja maen petak umpet! Sambil menggumal aku mulai melahap makan pagi itu, tapi aku merasa aneh.Karena roti dan susu itu telah dingin. Tapi aku tidak memperdulikannya dan tetap melahap sampai habis. Saat aku mulai meneguk susu itu... aku mulai merasa aneh.Susunya dingin... tidak hangat lagi, seperti ia telah membuatnya 2 jam yang lalu. Aku melihat jam tanganku.Sudah setengah sepuluh.Aku heran.. kenapa ia tidak keluar dari kamarnya. Lalu bergegas, aku menghabiskan sarapanku dan langkahku berjalan ke kamar itu. Aku mengetuk kamarmu. Tidak ada jawaban. ber ulang – ulang... tetap terdengar sunyi. Kemana perginya orang ini. Pikiranku mulai gusar. Lalu kubuka gagang pintunya. Tapi terkunci. Kubuka dengan paksa. Tetap tidak bisa. Aku mulai bingung... aku mengambil kursi dan berusaha mengintip dari celah diatas pintu.. mataku mulai berkeliling.. melihat apa yang ada di dalam kamar... lalu aku tebelalak.. !!!!! Jantungku terasa berhenti karena aku melihat satu tali panjang telilit pada kabel lampu dekat kamar mandi. Yang kulihat ada sesuatu yang tergantung disana tapi... itu seperti.... seperti.. sebuah kepala manusia!!!! TIDAK!!! Apakah itu dirimu?!! Atau aku hanya salah melihat??!! Dengan cepat aku turun dari kursi dan berusaha mendobrak pintu itu.. kutendang pintu itu kudobrak.. kucoba membuka dengan bantuan kursi.. entah mengapa aku benar – benar penasaran. Apakah yang tergantung di tali lampu itu. Dengan sekuat tenaga aku berusaha mendobrak pintu itu!... akhirnya terbuka dan.... dan..... aku melihat dengan jelas... Di depan mataku.. tubuhmu tergantung dengan lemas di tali itu. Ternyata itu benar – benar dirimu.. Ternyata tali itu menggantung tubuhmu... Ya Tuhan... Apa yang terjadi.. Kenapa bisa begini... Aku benar – benar bingung.. Hatiku terasa terhenti. Kepalaku terasa meledak. Yang aku bisa lakukan hanya berteriak dan memanggil seluruh keluargaku. Tangisku pecah dan aku memeluk erat tubuhmu yang tergantung di depanku.... aku benar – benar hancur!!! Ayah dan seluruh keluargaku datang, dengan cepat meraka berusaha menurunkan badanmu... Tapi... Terlambat!! Sudah terlambat !! Denyut nadimu sudah hilang.. Bibirmu sudah membiru. Yang aku bisa lakukan hanyalah menangis dan membelai tubuhmu yang mulai membeku...
(Angel made it.. 2 remind u sizta.. a princez that will always stay in my heart)
Pagi itu aku benar – benar lelah, aku tidak ingin pergi tapi... teman – temanku datang. Akhirnya aku pergi... aku mengikuti langkah teman – temanku.Mereka mengajakku ke tempat yang ramai dan indah, mereka mengajakku makan pagi di tempat terindah! Aku senang dan mereka kelihatan begitu bahagia, tertawa seperti tidak ada beban! Andai.. andai saja hari ini aku bisa seperti itu... tapi tetap saja! Aku tidak bisa melupakan saat aku melihat tubuhmu mendingin di pelukanku... saat bibirmu mulai berubah menjadi biru.. yah.. 5 tahun lalu bulan ini... dan... tanggal yang sama... Jiwamu menhilang tanpa bisa aku tangkap lagi... Huf...
Tahun itu tidak ada yang aneh dari sifat mu, aku tidak melihat tanda2 tanda kepergianmu, yang aku lihat hanya tawa dan kebahagiaanmu.Di awal tahun.. bahkan sampai bulan ini.. tetap saja.. aku tidak bisa melihat apa yang akan terjadi padamu hari itu. Aku rasa aku benar – benar buta, entah karena kamu benar – benar pintar menyembunyikannya atau karena memang sudah ditakdirkan kalau aku hanya bisa bersamamu untuk 5 bulan.Aku benar – benar mengingat jelas kejadian hari itu.Tiap menit bahkan mungkin tiap detik, tidak pernah bisa terhapuskan dari ingatanku...
Hari itu kamu bangun lebih pagi dari biasanya, dan tidak biasanya kamu membangunkanku, entah apa yang terjadi tapi, aku yang tidak pernah bisa bangun jam 5 pagi tiba – tiba tersadar dan... aku mengikuti keinginanmu. Yah.. di tengah dinginnya pagi... aku mengikuti langkahmu untuk lari. Dengan nafasku yang terengah – engah.. Sepatah katapun aku tidak mengeluh. Aku tetap mengikuti langkahmu padahal, mungkin dalam seumur hidupku, ini yang pertama kalinya aku bisa terbangun dan lari di udara yang sedingin ini.Langkahku tetap mengikuti langkahmu.. hingga akhirnya kita sampai dirumah.Kamu tersenyum dan membelai rambutku, lalu kamu menyuruhku mandi dan menunggumu di ruang makan. “Ada suatu hal yang ingin aku beritahukan padamu.. mandi yah.. terus kita sarapan bareng.. biar bisa ngobrol.. Udah lama kamu gak pernah curhat sama aku...” bibirmu berkata dengan pelan. Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu dengan pelan tubuhmu meninggalkan diriku, jemari tanganmu melambai sambil tersenyum. Entah mengapa.. itu adalah senyuman terindah yang pernah aku lihat dari dirimu...
Aku bergegas mandi dan berpakaian.Entah apa yang kamu ingin bicarakan denganku.Apakah kamu mempunyai masalah atau hanya karena kamu kangen dan ingin berbagi cerita denganku. Entahlah, yang jelas aku merasa sennag. Setelah sekian lama aku menaruh dirimu di dalam hatiku. Aku rasa bulan ini adalah bulan yang membuat aku benar – benar merasa bahagia, karena bulan ini aku merasa aku benar – benar dekat denganmu. Aku merasa kamu selalu di dekatku...
Akhirnya aku ada di ruang makan. Mataku berkeliling mencarimu. Tapi.. aku tidak melihat sosok bayangmu, yang ada hanya roti panggang dengan segelas susu dan kertas bertuliskan.” Makan dulu yah sarapannya... sorry gak bisa nemenin. Dan maaf kalo selama ini aku gak bisa ngejagain kamu dan gak bisa jadi contoh yang baek....Maaf ya sayang..” Aku tersenyum dan berfikir.. dasar! Selalu aja maen petak umpet! Sambil menggumal aku mulai melahap makan pagi itu, tapi aku merasa aneh.Karena roti dan susu itu telah dingin. Tapi aku tidak memperdulikannya dan tetap melahap sampai habis. Saat aku mulai meneguk susu itu... aku mulai merasa aneh.Susunya dingin... tidak hangat lagi, seperti ia telah membuatnya 2 jam yang lalu. Aku melihat jam tanganku.Sudah setengah sepuluh.Aku heran.. kenapa ia tidak keluar dari kamarnya. Lalu bergegas, aku menghabiskan sarapanku dan langkahku berjalan ke kamar itu. Aku mengetuk kamarmu. Tidak ada jawaban. ber ulang – ulang... tetap terdengar sunyi. Kemana perginya orang ini. Pikiranku mulai gusar. Lalu kubuka gagang pintunya. Tapi terkunci. Kubuka dengan paksa. Tetap tidak bisa. Aku mulai bingung... aku mengambil kursi dan berusaha mengintip dari celah diatas pintu.. mataku mulai berkeliling.. melihat apa yang ada di dalam kamar... lalu aku tebelalak.. !!!!! Jantungku terasa berhenti karena aku melihat satu tali panjang telilit pada kabel lampu dekat kamar mandi. Yang kulihat ada sesuatu yang tergantung disana tapi... itu seperti.... seperti.. sebuah kepala manusia!!!! TIDAK!!! Apakah itu dirimu?!! Atau aku hanya salah melihat??!! Dengan cepat aku turun dari kursi dan berusaha mendobrak pintu itu.. kutendang pintu itu kudobrak.. kucoba membuka dengan bantuan kursi.. entah mengapa aku benar – benar penasaran. Apakah yang tergantung di tali lampu itu. Dengan sekuat tenaga aku berusaha mendobrak pintu itu!... akhirnya terbuka dan.... dan..... aku melihat dengan jelas... Di depan mataku.. tubuhmu tergantung dengan lemas di tali itu. Ternyata itu benar – benar dirimu.. Ternyata tali itu menggantung tubuhmu... Ya Tuhan... Apa yang terjadi.. Kenapa bisa begini... Aku benar – benar bingung.. Hatiku terasa terhenti. Kepalaku terasa meledak. Yang aku bisa lakukan hanya berteriak dan memanggil seluruh keluargaku. Tangisku pecah dan aku memeluk erat tubuhmu yang tergantung di depanku.... aku benar – benar hancur!!! Ayah dan seluruh keluargaku datang, dengan cepat meraka berusaha menurunkan badanmu... Tapi... Terlambat!! Sudah terlambat !! Denyut nadimu sudah hilang.. Bibirmu sudah membiru. Yang aku bisa lakukan hanyalah menangis dan membelai tubuhmu yang mulai membeku...
(Angel made it.. 2 remind u sizta.. a princez that will always stay in my heart)
Di TemPAT ITU
Pukul 1.00 Pagi
Saat aku mulai bisa menikmati hentakan keras musik itu.Aku rasa ini seperti dalam mimpi. Kulihat banyak orang – orang aneh. Tapi mereka seperti tak perduli. Mereka menggerakkan tangan, kaki, paha, perut, pinggul dan bahkan seluruh tubuh mereka. Dengan gerakan yang membuat birahi lawan jenis atau mungkin yang sejenis dengan mereka meninggi. Mereka tetap tak peduli. Walau kadang tinggal sehelai pakaian saja yang menutup di badan mereka. Tetap saja mereka meliuk – liuk bagaikan seorang penari yang membuat setiap mata memandangi dengan penuh nafsu.
Di ruangan ini penuh dengan ratusan orang. Ruangan ini tidak terlalu terang. Tapi dengan samar aku masih bisa melihat orang – orang yang ada di dekatku. Rata – rata mereka memegang satu gelas minuman. Minuman itu berwarna – warni. Mereka meneguknya dengan cepat lalu tertawa dengan keras. Aku tak mengerti... Tawa mereka terlihat lain. Apa karena mereka juga menghisap satu batang rokok atau karena hal yang lain. Aku tak pernah bisa mengerti dan aku tidak pernah ingin mencoba. Karena aku tidak ingin menjadi seperti mereka. Menjadi gila karena suatu hal yang dipaksakan dan diinginkan. Aku tak suka. Bukan karena aku munafik atau tak peduli. Tapi karena memang aku tidak mau. Aku tidak ingin seperti itu. Aku ingin menjadi gila karena memang aku gila. Aku ingin menjadi gila karena hal yang alami. Karena aku merasa sangat muak jika ternyata aku menjadi gila karena seseorang atau suatu hal. Aku ingin menjadi gila karena suatu hal yang alami. Tidak seperti meraka yang ada di ruangan ini. Gila karena minuman atau rokok yang ada di hadapan mereka. Lucu... terlalu lucu dan aneh...
Saat minuman itu seperti telah memenuhi seperempat cairan dalam tubuh mereka. Mereka tidak hanya akan tertawa tapi mungkin bersedia melucuti setiap helai yang menempel di tubuh mereka dengan gerakan erotis. Tanpa paksan. Dan dengan sukarela. Aku hanya bisa tersenyum dan mensukuri, kalau ternyata hari ini aku bisa melihat tontonan gratis itu lagi. Tak menjadi masalah bila penari itu cantik, cakep, atau jelek, seksi atau gendut. Yang penting cara ia menggoyangkan badannya. Yang penting tontonan gratis itu lagi.. entah di atas bar atau di atas stage. Bebas – bebas saja. Dan tidak menjadi masalah. Karena inilah dunia malam yang gemerlap. Tidak pernah ada aturan. Dan selalu bisa membuat orang senang.
Tapi untuk kami bertiga.. ini adalah dunia yang umum. Dunia dengan hal – hal yang wajar. Untuk My Bitchie Barbie ini adalah tempat dimana ia biasa datangi walaupun tidak tiap hari. Untuk My tWinz Ayu ini adalah tempat yang dulu ia sering datangi. Dan untukku ini adalah tempat yang mungkin baru aku BiSa nikmati. Entahlah... aku hanya bisa merasakan perasaan senang karena tiga sahabatku saat ini sedang ada di depanku. Mereka menggoyangkan tubuh mereka dengan lincah. Aku lihat mereka tertawa. Mereka tertawa karena tanpa meneguk segelas minuman pun mereka masih bisa membuat birahi laki – laki bule dan wanita penggoda itu naik turun. Yah.. mereka membuat setengah dari tempat ini melototi setiap sudut tubuh mereka dengan tercengang. Mereka puas.. dan aku lebih puas... Karena mereka tidak seperti orang – orang gila lain yang ada di tempat ini. Orang lain gila karena minuman itu. Tapi kami menjadi gila tanpa minuman dan karena kami memang ingin menjadi gila. Kami memang ingin menggila. Menikmati musik dan bergoyang. Tidak perduli dengan orang lain. Yang penting kami happy.. kami bisa senang. Itulah kegoisan kami. Lalu mereka menarik tanganku dan mengajakku untuk ikut bergoyang dan membuat seluruh tempat ini menyadari kalau kami adalah tiga wanita tercantik dan tergila di tempat ini....
(200306’Angel: 4 both of u; My Bitchie Barbie n My twinz Ayu; Thanks 4 lazt night. I waz really Happy i never forget it; Loph u)
Saat aku mulai bisa menikmati hentakan keras musik itu.Aku rasa ini seperti dalam mimpi. Kulihat banyak orang – orang aneh. Tapi mereka seperti tak perduli. Mereka menggerakkan tangan, kaki, paha, perut, pinggul dan bahkan seluruh tubuh mereka. Dengan gerakan yang membuat birahi lawan jenis atau mungkin yang sejenis dengan mereka meninggi. Mereka tetap tak peduli. Walau kadang tinggal sehelai pakaian saja yang menutup di badan mereka. Tetap saja mereka meliuk – liuk bagaikan seorang penari yang membuat setiap mata memandangi dengan penuh nafsu.
Di ruangan ini penuh dengan ratusan orang. Ruangan ini tidak terlalu terang. Tapi dengan samar aku masih bisa melihat orang – orang yang ada di dekatku. Rata – rata mereka memegang satu gelas minuman. Minuman itu berwarna – warni. Mereka meneguknya dengan cepat lalu tertawa dengan keras. Aku tak mengerti... Tawa mereka terlihat lain. Apa karena mereka juga menghisap satu batang rokok atau karena hal yang lain. Aku tak pernah bisa mengerti dan aku tidak pernah ingin mencoba. Karena aku tidak ingin menjadi seperti mereka. Menjadi gila karena suatu hal yang dipaksakan dan diinginkan. Aku tak suka. Bukan karena aku munafik atau tak peduli. Tapi karena memang aku tidak mau. Aku tidak ingin seperti itu. Aku ingin menjadi gila karena memang aku gila. Aku ingin menjadi gila karena hal yang alami. Karena aku merasa sangat muak jika ternyata aku menjadi gila karena seseorang atau suatu hal. Aku ingin menjadi gila karena suatu hal yang alami. Tidak seperti meraka yang ada di ruangan ini. Gila karena minuman atau rokok yang ada di hadapan mereka. Lucu... terlalu lucu dan aneh...
Saat minuman itu seperti telah memenuhi seperempat cairan dalam tubuh mereka. Mereka tidak hanya akan tertawa tapi mungkin bersedia melucuti setiap helai yang menempel di tubuh mereka dengan gerakan erotis. Tanpa paksan. Dan dengan sukarela. Aku hanya bisa tersenyum dan mensukuri, kalau ternyata hari ini aku bisa melihat tontonan gratis itu lagi. Tak menjadi masalah bila penari itu cantik, cakep, atau jelek, seksi atau gendut. Yang penting cara ia menggoyangkan badannya. Yang penting tontonan gratis itu lagi.. entah di atas bar atau di atas stage. Bebas – bebas saja. Dan tidak menjadi masalah. Karena inilah dunia malam yang gemerlap. Tidak pernah ada aturan. Dan selalu bisa membuat orang senang.
Tapi untuk kami bertiga.. ini adalah dunia yang umum. Dunia dengan hal – hal yang wajar. Untuk My Bitchie Barbie ini adalah tempat dimana ia biasa datangi walaupun tidak tiap hari. Untuk My tWinz Ayu ini adalah tempat yang dulu ia sering datangi. Dan untukku ini adalah tempat yang mungkin baru aku BiSa nikmati. Entahlah... aku hanya bisa merasakan perasaan senang karena tiga sahabatku saat ini sedang ada di depanku. Mereka menggoyangkan tubuh mereka dengan lincah. Aku lihat mereka tertawa. Mereka tertawa karena tanpa meneguk segelas minuman pun mereka masih bisa membuat birahi laki – laki bule dan wanita penggoda itu naik turun. Yah.. mereka membuat setengah dari tempat ini melototi setiap sudut tubuh mereka dengan tercengang. Mereka puas.. dan aku lebih puas... Karena mereka tidak seperti orang – orang gila lain yang ada di tempat ini. Orang lain gila karena minuman itu. Tapi kami menjadi gila tanpa minuman dan karena kami memang ingin menjadi gila. Kami memang ingin menggila. Menikmati musik dan bergoyang. Tidak perduli dengan orang lain. Yang penting kami happy.. kami bisa senang. Itulah kegoisan kami. Lalu mereka menarik tanganku dan mengajakku untuk ikut bergoyang dan membuat seluruh tempat ini menyadari kalau kami adalah tiga wanita tercantik dan tergila di tempat ini....
(200306’Angel: 4 both of u; My Bitchie Barbie n My twinz Ayu; Thanks 4 lazt night. I waz really Happy i never forget it; Loph u)