DAMN TOILET!
251006
01;26
Mataku sudah 5 watt, rasanya seperti lampu jalan pada zaman dulu yang sudah tidak pernah diganti. Sialan! Aku benar – benar mengantuk! Sudah satu minggu aku selalu menikmati malam dan melewati jalan kenangan serta banyak tempat sialan hanya karena perasaanku yang mulai mati rasa dan solidaritasku terhadap kurcaci hati yang kini sudah hidup dengan gaya Beverly Hillz SIALAN! Bukan karena CINTA! Tidak ada cinta yang terlihat nyata pada zaman “Matrix” yang penuh kebohongan seperti ini. Mataku memandang ke lampu jalan lalu ke bulan dan… ShiT! Bosen banget tiap malam ngeliat jalan dengan rute yang sama! Aku berusaha menghayal dan termenung. Tapi gimana bisa aku menghayal kalau musik gak senada sama hatiku. Ketik C spasi D ……… Capeeeeee dehhhhhh!!!
Lima menit lagi aku udah sampai di tempat penuh maksiat dan kenikmatan sesaat itu. Braaak! Pintu mobil kututup dengan keras!
“ Busyetttt deh jeng!
Kenapa loe? Patah hati?
Atau Horny? Jangan nepsong ama mobil gitu doank!
Perlu lekong neeeh? Gue Bantu bo!
Timun mau? Atau Wortel import? Gede Lohhhhh!”
Sherly ngotot sambil senyam – senyum. Temen – temenku yang laen tetep no comment aza tanpa banyak bacot n peduli.
“ Jangan lupa ke CK bentar yaaah!
Rokok gue habis disedot melulu ama si bencong!”
Tari nyeroscos aja tanpa peduli mulut si bencong uda maju lebih dari lima centi. Aku cuma bisa ketawa dan mengikuti langkah mereka ke Ck. Keluar dari Ck Mereka dengan cepat berjalan dan…. Melewati security lalu, …… musik itu sudah mulai memecahkan telingaku dan ruangan sudah mulai terlihat semakin gelap. Finally… angel… ENJOY UR PARTY AGAIN TODAY! Yuuuuk! (ajep… ajep… ajep… ajep)
Masuk ke tempat ini aku mulai mencari tempat yang AMAN, dalam artian tidak akan dikelompokkan ke status sosial yang mudah di kenal orang.Walaupun ini tidak dalam partai politik atau berjualan di dalam pasar., tempat seperti ini juga punya kelas – kelas tersendiri. Pojok kanan terpenuhi oleh pek- chun2 kelas atas bersama papi – papi mereka. Walaupun mereka pasti open bottle tetep aza mereka terlihat seperti kumpulan ayah dan anak yang berbaur bersama tanpa memperdulikan status sosial yang penting lembaran kertas dan kenikmatan terutama yang di atas paha.
Pojok kiri dipenuhi oleh manusia – manusia yang tidak perduli akan jenis kelamin dan norma hidup. Yang penting cocok, gak peduli pandangan orang. Jeruk makan jeruk? Biaza aza kaleeeeeeeee!!!!
Lalu yang di deket bar itu adalah type – type manusia tua dan kesepian yang tidak tau bagaimana memuaskan naluri mereka dengan keberanian mulut manis buaya pria beserta seorang wanita yang hanya perlu diselipkan beberapa lembar kertas di balik g – string hitam mereka setelah mereka bergoyang ala “ dewi persik atau anisa bahar” tanpa lanjut ke hotel anggrek atau yang sejenis. Type seperti mereka hanya bisa melihat, minum seteguk, mata terbelelak, horny, lalu basah sendiri, tanpa penyaluran. Katanya yang penting mata terpuaskan bagian bawah belakangan! Yuuuuuuuuuuk Kayak lagu anggun yang dulu aza… TUA 2 KELADI! Makin tua koq makin MENJADI!
Lalu ada lagi yang biasa ngumpul deket stage… biasanya mereka adalah type- type berondong dan putri! Cakep – cekep, masih Fresh n berpakaian mengikuti zaman. Mereka adalah Anak – anak muda yang minum beer satu gelas udah kayak minum Jack Daniel segalon! Istilahnya…. Nge Beer aza GAYA! (hehehe)
And we …….are?
Kita terutama AKU adalah type manusia yang suka berada di tengah. Kami punya kelas sendiri dan tidak mau digabungkan dengan kelas sosial mereka karena kami datang hanya untuk bergoyang dan bersenang – senang bersama kaum kami tanpa ingin menyenggol aturan atau gaya hidup orang.
“ Minum apa ngel? Susu Kedele?”
“ Ada teh botol gakkk yah?”
Sahutku cuek, karena esa yang selalu meledek karena setiap datang ke tempat ini aku memilih tidak mencicipi alcohol dan hanya minum minuman yang menurut mereka bisa kudapatkan di warung pinggir jalan. Tapi aku tak peduli dan memilih untuk tetap menikmati malam yang semakin liar dan aku mulai belajar akan kata “kenikmatan.”
Tempat ini semakin penuh. Penuh dan berdesak – desakan. Aku duduk di sofa di tempat yang agak gelap. Bukan maksud apa – apa. Hanya ingin menikmati keadaan yang kurasa semakin memanas dan menggiurkan. Kulihat ada berbagai macam type hewan, ada buaya berkepala serigala, ayam berkepala musang bahkan, singa berlidah ular. Penuh semua seperti dalam kebun binatang! Mereka bermain mencerminkan kepribadian mereka sendiri. Pernahkah melihat buaya berkepala serigala ingin bercinta dengan burung merpati yang menghias diri seperti dewi? Seru! Atau bagaimana jika menikmati singa berlidah ular ingin menjilat lidah kucing angora? Asyiek juga! Banyak binatang buas yang ingin bermain dan bercinta dengan gaya mereka hanya karena mereka mengeluh akan rutinitas sehari – hari yang padat dan membosankan. Alesan aza kalo menurutku! Karena tiap manusia bukanlah berjiwa manusia, jika jiwa binatang mereka meninggi maka apapun akan dilupakan asalkan mendapatkan kenikmatan!
Mataku tertuju pada satu binatang baru! MONYET! Aku heran aku tidak melihat ia berkepala singa, ular anjing atau apapun. Ia monyet utuh! Aneh?! Ada binatang baru di ruangan ini… Mengasyiekkan! Kulihat ia kelimpungan mencari kawan. Berjalan mondar – mandir tanpa tujuan. Aku menerka. Kemana ia akan berhenti…… Sialan! Ia berhenti dekat BAR! Berarti apa ia type ……. Akh…. Kurasa tidak! Kulihat ia memesan minuman hitam dengan gelas kecil dengan es yang sedikit… Satu teguk, dua dan….. Empat teguk lalu ia berhenti. Memandang sekeliling dan mulai berjalan lagi… berkeliling dan entah mengapa berhenti dekat dengan tempat aku duduk. Matanya masih kelimpungan… Mencari kawan atau lawan… Aku belum tau dengan pasti. Tiba – tiba ia menghampiriku, tersenyum. Tapi aku masih cuek gak peduli. Ia tersenyum lagi berusaha mencari perhatian. Mataku memandangnya tajam.
“Sendirian mba?”
Aku hanya diam.
“Bisu yah?”
Aku memandangnya sinis.
“Koq marah sih? Gak boleh ngobrol yah? Saya gak gigit koq?!”
“Situ anjing yah…? Koq maen gigit aja?”
“hahaha….. ngomong juga akhirnya! Mau minum?”
“ No Thank u….!”
“ really? I offer u something special…..”
“ And what would that be? Honey or Milk?”
“ Apapun yang kamu mau aku bisa berikan malam ini…………..!”
“udakh akh! Kalau Cuma mau tau namaku…. GAK BAKAL TAK KASI TAU! Lagian aku datang ke tempat ini bukan buat ngobrol! Tapi HAVING FUN… SO GO AWAY FUCKING MONKEY!”
Bukannya tersinggung ia malah tetep bengong dan memandangiku dengan cuek. Aku berusaha menghindar dengan berdiri dan bergabung dengan teman – temanku. Kami berjoget dan membuat tiap kelas di ruangan ini memandang dengan iri. Kami tak pernah puas sampai membuat bahkan sexy dancer tercantik dan terseksi di tempat ini berhenti menari dan memandang kami dengan pandangan iri……. Yah… itulah kami.
Aku mengira monyet itu telah pergi dan menghilang. Tapi aku salah. Ia masih berdiri di tempat yang sama. Yang berbeda hanya gelas yang bertambah disekitar ia berdiri. Ia semakin memandangiku. Entah ingin menerkam, menggaruk atau mengajak duel layaknya seorang monyet yang baru saja masuk ke lingkungan baru. Aku tak mengerti pandangan itu. Antara kawan atau lawan. Tapi aku tak peduli. Yang aku pedulikan kenikmatanku dan teman – temanku diantara beberapa kelas social yang tidak pernah akan ditemukan di tempat manapun di pulau dewata ini.
Tiba – tiba aku jadi mencari si…. Monyet sialan !!! Kemana perginya yah… Koq jadi ngilang? Mataku mencari ke segala pelosok, gak ketemu. Mungkin saja ia telah pergi dan bosan karena melihat sikap judesku. Ada rasa nyesel sih… Masalahnya… belum tau namanya bo! Sapa tau bisa nambah temen… Asyiek juga kale yah… digodain binatang yang kata orang adalah merupakan rupa sebenarnya dari seorang laki – laki.
“ Eh asri… angel ke toilet bentar yah…!”
“ hati – hati sayang…. Mau di temenin ta?”
“ gak usah… makasi… tar yah…..!”
Aku ngeluyur pergi. Sampai depan toilet, aku sedikit bersyukur karena ternyata gak usah ngantri. Aku masuk…. Lalu… keluar dan cuci tangan sambil ngaca… Ngeliat apa tampangku masih cantik apa gak. Tapi tiba – tiba. Ada suara aneh dari toilet pojok ruangan. Aku sempat kaget. Seperti ada orang yang memukul dari dalam. Apa mabok kali ya? Aku berusaha mendekat. Ekh dia malah mukul – mukul pintu dengan pelan seperti berusaha keluar dari kamar mandi yang terkunci. Pikiranku dia mabok dan udah gak bisa gerak lalu berusaha mencari bantuan….. Atau anak orang lagi sekarat gara – gara korban perkosaan atau penganiayaan gara- gara mabok kali ye….. Idihhhhhhhh!!!! Jadi serem noukz!!! Aku mencoba mendorong pintu. Terkunci! Gak deh… Kayak ketahan beban Berat! Badan dia kali ya…. MAsih bernafas atau udah jadi mayat yah…. Lalu pikirku. Gak usah Peduli akh. Tar salah lagi. Aku berusaha melangkahkan kaki dan pergi. Belum sampai 3 langkah kaki aku mendengar suara lagi. Kali ini mendesah.
Sakit? Atau HORNY?
Ampyunnnnnn DEH! Pusiank akyu!
Harus ditolong apa ditinggalin begitu aza? BINGUNG AKyU!
Lalu kuhitung tanganku. Enggak…Tolong… Enggak…. Tolong… Enggak… sampai jari kesepuluh…… TOLONG! Ya wes lah… TAK tolong aza. Dengan modal keberanian dan sok pahlawan. Aku mendorong pintu kamar mandi itu dan…..
S H I T !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Untuk 5 detik pertama dalam hidup aku rasa jiwa dan otakku terbang ke Alaska lalu kembali lagi! Busyet deh! Gak percaya n gak kepikiran banget! Harusnya aku gak pernah dorong pintu itu! SIALAN! nYesel Banget!
SHIT!
FUCK!!
Aku liat burung merpati bercumbu setengah telanjang dengan merpati lain. Merpati pertama duduk di closet menghadap pintu. Ia terkesan kaget dan tidak bisa bicara melihatku. Tapi ia tidak bisa berkata – kata karena merpati ke dua sedang jongkok dan menjilati bibir merpati pertama. Dengan pelan….. Seperti menjilati es krim dalam keong!
Anjingggggggggggggg!!!!!! Untuk 5 detik badanku tidak bergerak. Jiwaku seperti melayang dan dikembalikan lagi, karena aku melihat merpati ke dua sadar akan kehadiranku dan ia menoleh….. Aku melihat mukanya dan ternyata……
SHIT!
Ia ……….
MONYET SIALAN ITU!
DAN TERNYATA……
Ia……..
SHIT!
FUCK!
MONYET Sialan!
Lagi – Lagi…….Aku salah nilai!!!
Busyettttttttttttttttt!!!!!!!!!!
“ Kenapa cantik??? Mau gabung ? Ingin bermain dengan lidahku?“
Tanya binatang yang tak jelas rimbanya itu. Aku menggeleng dan menutup pintu dengan cepat! Tanpa berkata – kata aku cepat melangkah. Aku berlari keluar dari kamar mandi tanpa menoleh lagi!!!!!!!!!
Fuck Offfffff!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
TOBAT AKU………………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
( Gak bakal pernah lagi aku sok bersikap pahlawan untuk menolong orang…. ADUH BABE CAPEEEEEEEEEE DEHHHHHHHHHHHHH!)
01;26
Mataku sudah 5 watt, rasanya seperti lampu jalan pada zaman dulu yang sudah tidak pernah diganti. Sialan! Aku benar – benar mengantuk! Sudah satu minggu aku selalu menikmati malam dan melewati jalan kenangan serta banyak tempat sialan hanya karena perasaanku yang mulai mati rasa dan solidaritasku terhadap kurcaci hati yang kini sudah hidup dengan gaya Beverly Hillz SIALAN! Bukan karena CINTA! Tidak ada cinta yang terlihat nyata pada zaman “Matrix” yang penuh kebohongan seperti ini. Mataku memandang ke lampu jalan lalu ke bulan dan… ShiT! Bosen banget tiap malam ngeliat jalan dengan rute yang sama! Aku berusaha menghayal dan termenung. Tapi gimana bisa aku menghayal kalau musik gak senada sama hatiku. Ketik C spasi D ……… Capeeeeee dehhhhhh!!!
Lima menit lagi aku udah sampai di tempat penuh maksiat dan kenikmatan sesaat itu. Braaak! Pintu mobil kututup dengan keras!
“ Busyetttt deh jeng!
Kenapa loe? Patah hati?
Atau Horny? Jangan nepsong ama mobil gitu doank!
Perlu lekong neeeh? Gue Bantu bo!
Timun mau? Atau Wortel import? Gede Lohhhhh!”
Sherly ngotot sambil senyam – senyum. Temen – temenku yang laen tetep no comment aza tanpa banyak bacot n peduli.
“ Jangan lupa ke CK bentar yaaah!
Rokok gue habis disedot melulu ama si bencong!”
Tari nyeroscos aja tanpa peduli mulut si bencong uda maju lebih dari lima centi. Aku cuma bisa ketawa dan mengikuti langkah mereka ke Ck. Keluar dari Ck Mereka dengan cepat berjalan dan…. Melewati security lalu, …… musik itu sudah mulai memecahkan telingaku dan ruangan sudah mulai terlihat semakin gelap. Finally… angel… ENJOY UR PARTY AGAIN TODAY! Yuuuuk! (ajep… ajep… ajep… ajep)
Masuk ke tempat ini aku mulai mencari tempat yang AMAN, dalam artian tidak akan dikelompokkan ke status sosial yang mudah di kenal orang.Walaupun ini tidak dalam partai politik atau berjualan di dalam pasar., tempat seperti ini juga punya kelas – kelas tersendiri. Pojok kanan terpenuhi oleh pek- chun2 kelas atas bersama papi – papi mereka. Walaupun mereka pasti open bottle tetep aza mereka terlihat seperti kumpulan ayah dan anak yang berbaur bersama tanpa memperdulikan status sosial yang penting lembaran kertas dan kenikmatan terutama yang di atas paha.
Pojok kiri dipenuhi oleh manusia – manusia yang tidak perduli akan jenis kelamin dan norma hidup. Yang penting cocok, gak peduli pandangan orang. Jeruk makan jeruk? Biaza aza kaleeeeeeeee!!!!
Lalu yang di deket bar itu adalah type – type manusia tua dan kesepian yang tidak tau bagaimana memuaskan naluri mereka dengan keberanian mulut manis buaya pria beserta seorang wanita yang hanya perlu diselipkan beberapa lembar kertas di balik g – string hitam mereka setelah mereka bergoyang ala “ dewi persik atau anisa bahar” tanpa lanjut ke hotel anggrek atau yang sejenis. Type seperti mereka hanya bisa melihat, minum seteguk, mata terbelelak, horny, lalu basah sendiri, tanpa penyaluran. Katanya yang penting mata terpuaskan bagian bawah belakangan! Yuuuuuuuuuuk Kayak lagu anggun yang dulu aza… TUA 2 KELADI! Makin tua koq makin MENJADI!
Lalu ada lagi yang biasa ngumpul deket stage… biasanya mereka adalah type- type berondong dan putri! Cakep – cekep, masih Fresh n berpakaian mengikuti zaman. Mereka adalah Anak – anak muda yang minum beer satu gelas udah kayak minum Jack Daniel segalon! Istilahnya…. Nge Beer aza GAYA! (hehehe)
And we …….are?
Kita terutama AKU adalah type manusia yang suka berada di tengah. Kami punya kelas sendiri dan tidak mau digabungkan dengan kelas sosial mereka karena kami datang hanya untuk bergoyang dan bersenang – senang bersama kaum kami tanpa ingin menyenggol aturan atau gaya hidup orang.
“ Minum apa ngel? Susu Kedele?”
“ Ada teh botol gakkk yah?”
Sahutku cuek, karena esa yang selalu meledek karena setiap datang ke tempat ini aku memilih tidak mencicipi alcohol dan hanya minum minuman yang menurut mereka bisa kudapatkan di warung pinggir jalan. Tapi aku tak peduli dan memilih untuk tetap menikmati malam yang semakin liar dan aku mulai belajar akan kata “kenikmatan.”
Tempat ini semakin penuh. Penuh dan berdesak – desakan. Aku duduk di sofa di tempat yang agak gelap. Bukan maksud apa – apa. Hanya ingin menikmati keadaan yang kurasa semakin memanas dan menggiurkan. Kulihat ada berbagai macam type hewan, ada buaya berkepala serigala, ayam berkepala musang bahkan, singa berlidah ular. Penuh semua seperti dalam kebun binatang! Mereka bermain mencerminkan kepribadian mereka sendiri. Pernahkah melihat buaya berkepala serigala ingin bercinta dengan burung merpati yang menghias diri seperti dewi? Seru! Atau bagaimana jika menikmati singa berlidah ular ingin menjilat lidah kucing angora? Asyiek juga! Banyak binatang buas yang ingin bermain dan bercinta dengan gaya mereka hanya karena mereka mengeluh akan rutinitas sehari – hari yang padat dan membosankan. Alesan aza kalo menurutku! Karena tiap manusia bukanlah berjiwa manusia, jika jiwa binatang mereka meninggi maka apapun akan dilupakan asalkan mendapatkan kenikmatan!
Mataku tertuju pada satu binatang baru! MONYET! Aku heran aku tidak melihat ia berkepala singa, ular anjing atau apapun. Ia monyet utuh! Aneh?! Ada binatang baru di ruangan ini… Mengasyiekkan! Kulihat ia kelimpungan mencari kawan. Berjalan mondar – mandir tanpa tujuan. Aku menerka. Kemana ia akan berhenti…… Sialan! Ia berhenti dekat BAR! Berarti apa ia type ……. Akh…. Kurasa tidak! Kulihat ia memesan minuman hitam dengan gelas kecil dengan es yang sedikit… Satu teguk, dua dan….. Empat teguk lalu ia berhenti. Memandang sekeliling dan mulai berjalan lagi… berkeliling dan entah mengapa berhenti dekat dengan tempat aku duduk. Matanya masih kelimpungan… Mencari kawan atau lawan… Aku belum tau dengan pasti. Tiba – tiba ia menghampiriku, tersenyum. Tapi aku masih cuek gak peduli. Ia tersenyum lagi berusaha mencari perhatian. Mataku memandangnya tajam.
“Sendirian mba?”
Aku hanya diam.
“Bisu yah?”
Aku memandangnya sinis.
“Koq marah sih? Gak boleh ngobrol yah? Saya gak gigit koq?!”
“Situ anjing yah…? Koq maen gigit aja?”
“hahaha….. ngomong juga akhirnya! Mau minum?”
“ No Thank u….!”
“ really? I offer u something special…..”
“ And what would that be? Honey or Milk?”
“ Apapun yang kamu mau aku bisa berikan malam ini…………..!”
“udakh akh! Kalau Cuma mau tau namaku…. GAK BAKAL TAK KASI TAU! Lagian aku datang ke tempat ini bukan buat ngobrol! Tapi HAVING FUN… SO GO AWAY FUCKING MONKEY!”
Bukannya tersinggung ia malah tetep bengong dan memandangiku dengan cuek. Aku berusaha menghindar dengan berdiri dan bergabung dengan teman – temanku. Kami berjoget dan membuat tiap kelas di ruangan ini memandang dengan iri. Kami tak pernah puas sampai membuat bahkan sexy dancer tercantik dan terseksi di tempat ini berhenti menari dan memandang kami dengan pandangan iri……. Yah… itulah kami.
Aku mengira monyet itu telah pergi dan menghilang. Tapi aku salah. Ia masih berdiri di tempat yang sama. Yang berbeda hanya gelas yang bertambah disekitar ia berdiri. Ia semakin memandangiku. Entah ingin menerkam, menggaruk atau mengajak duel layaknya seorang monyet yang baru saja masuk ke lingkungan baru. Aku tak mengerti pandangan itu. Antara kawan atau lawan. Tapi aku tak peduli. Yang aku pedulikan kenikmatanku dan teman – temanku diantara beberapa kelas social yang tidak pernah akan ditemukan di tempat manapun di pulau dewata ini.
Tiba – tiba aku jadi mencari si…. Monyet sialan !!! Kemana perginya yah… Koq jadi ngilang? Mataku mencari ke segala pelosok, gak ketemu. Mungkin saja ia telah pergi dan bosan karena melihat sikap judesku. Ada rasa nyesel sih… Masalahnya… belum tau namanya bo! Sapa tau bisa nambah temen… Asyiek juga kale yah… digodain binatang yang kata orang adalah merupakan rupa sebenarnya dari seorang laki – laki.
“ Eh asri… angel ke toilet bentar yah…!”
“ hati – hati sayang…. Mau di temenin ta?”
“ gak usah… makasi… tar yah…..!”
Aku ngeluyur pergi. Sampai depan toilet, aku sedikit bersyukur karena ternyata gak usah ngantri. Aku masuk…. Lalu… keluar dan cuci tangan sambil ngaca… Ngeliat apa tampangku masih cantik apa gak. Tapi tiba – tiba. Ada suara aneh dari toilet pojok ruangan. Aku sempat kaget. Seperti ada orang yang memukul dari dalam. Apa mabok kali ya? Aku berusaha mendekat. Ekh dia malah mukul – mukul pintu dengan pelan seperti berusaha keluar dari kamar mandi yang terkunci. Pikiranku dia mabok dan udah gak bisa gerak lalu berusaha mencari bantuan….. Atau anak orang lagi sekarat gara – gara korban perkosaan atau penganiayaan gara- gara mabok kali ye….. Idihhhhhhhh!!!! Jadi serem noukz!!! Aku mencoba mendorong pintu. Terkunci! Gak deh… Kayak ketahan beban Berat! Badan dia kali ya…. MAsih bernafas atau udah jadi mayat yah…. Lalu pikirku. Gak usah Peduli akh. Tar salah lagi. Aku berusaha melangkahkan kaki dan pergi. Belum sampai 3 langkah kaki aku mendengar suara lagi. Kali ini mendesah.
Sakit? Atau HORNY?
Ampyunnnnnn DEH! Pusiank akyu!
Harus ditolong apa ditinggalin begitu aza? BINGUNG AKyU!
Lalu kuhitung tanganku. Enggak…Tolong… Enggak…. Tolong… Enggak… sampai jari kesepuluh…… TOLONG! Ya wes lah… TAK tolong aza. Dengan modal keberanian dan sok pahlawan. Aku mendorong pintu kamar mandi itu dan…..
S H I T !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Untuk 5 detik pertama dalam hidup aku rasa jiwa dan otakku terbang ke Alaska lalu kembali lagi! Busyet deh! Gak percaya n gak kepikiran banget! Harusnya aku gak pernah dorong pintu itu! SIALAN! nYesel Banget!
SHIT!
FUCK!!
Aku liat burung merpati bercumbu setengah telanjang dengan merpati lain. Merpati pertama duduk di closet menghadap pintu. Ia terkesan kaget dan tidak bisa bicara melihatku. Tapi ia tidak bisa berkata – kata karena merpati ke dua sedang jongkok dan menjilati bibir merpati pertama. Dengan pelan….. Seperti menjilati es krim dalam keong!
Anjingggggggggggggg!!!!!! Untuk 5 detik badanku tidak bergerak. Jiwaku seperti melayang dan dikembalikan lagi, karena aku melihat merpati ke dua sadar akan kehadiranku dan ia menoleh….. Aku melihat mukanya dan ternyata……
SHIT!
Ia ……….
MONYET SIALAN ITU!
DAN TERNYATA……
Ia……..
SHIT!
FUCK!
MONYET Sialan!
Lagi – Lagi…….Aku salah nilai!!!
Busyettttttttttttttttt!!!!!!!!!!
“ Kenapa cantik??? Mau gabung ? Ingin bermain dengan lidahku?“
Tanya binatang yang tak jelas rimbanya itu. Aku menggeleng dan menutup pintu dengan cepat! Tanpa berkata – kata aku cepat melangkah. Aku berlari keluar dari kamar mandi tanpa menoleh lagi!!!!!!!!!
Fuck Offfffff!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
TOBAT AKU………………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
( Gak bakal pernah lagi aku sok bersikap pahlawan untuk menolong orang…. ADUH BABE CAPEEEEEEEEEE DEHHHHHHHHHHHHH!)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home