Story Of Life

Sunday, August 13, 2006

TeNtang LeLakI

120806

21;09

Mengapa lelaki kadang begitu susah kumengerti? Apa karena aku berdiri dan berfikir sebagai seorang wanita maka akan terasa begitu rumit berfikir tentang kepribadian dan ‘sosok’ seorang lelaki. Aku mungkin wanita bodoh dan naif. Berfikir dengan otak dan kemauanku sendiri. Tapi apa sosok seorang ‘lelaki sejati’ begitu susah kubaca dengan mata hati?

Semenjak aku kecil hanya ada 2 lelaki yang bisa aku amati, dan nilai dengan mata kasatku. Lelaki pertama adalah papaku, dan yang kedua, adalah pamanku, atau ‘omku.’ Setidaknya aku memanggilnya demikian semenjak aku tau bagaimana tersenyum dan berkata ‘halo’ pada orang asing yang baru kukenal. Jika ‘papaku’ berbahagia’ mendapatkan putri kecil sepertiku. Tidak dengan ‘istrinya’ atau lelaki ke dua yang aku kenal, dan kupanggil,’om.’ Sewaktu umurku belum genap, sewaktu ‘gigiku’ masih belajar untuk memperkuat geraham, ‘omku,’ begitu mencintaiku seperti seorang ayah yang belum mengenal anaknya. Tapi saat badanku semakin tinggi, dan wajahku semakin ayu, apalagi saat banyak ‘kumbang’ yang ingin mendekatiku, mengapa ‘omku’ bersikeras untuk satu ranjang denganku, hanya karena perintah’istri papaku?’ Apakah cintanya sebagai ‘ayah’ telah hilang dan berganti menjadi ‘cinta dan nafsu’ seperti yang ia berikan pada ‘istri papaku’ semenjak aku berumur ‘tiga tahun?’

Entahlah.. Karena sampai detik ini pun aku tak akan mau mengerti mengapa ‘omku,’ ‘istri papaku,’ dan ‘papa’ berbuat seperti itu. Mengapa dan karena apa, atau bahkan sebabnya. Tapi, Aku pernah bertanya padanya, mengapa papa tidak mencari ‘lahan lain untuk digarap’ daripada ia selalu mengurusi lahan dengan lintah yang bercumbu dengan ‘lintah – lintah’ lainnya. Untuk apa membiarkan ‘lintah’ itu menghisap darah papaku dan tetap bercumbu dengan ‘lintah – lintah’ itu. Papaku menjawab dengan ketabahan, “sayangku, semenjak aku memutuskan untuk mulai bekerja sebagai petani dan menggarap lahan bersama ‘satu ekor lintah’ aku tak peduli apa yang akan terjadi pada akhir dunia,aku tak peduli jika aku harus hidup tanpa darah ataupun tanpa nafas yang ada. Karena ‘aku bersyukur dan berterima kasih’ Lintah itu sudah membuatku memiliki dirimu.’ Mendengar jawaban papaku, aku hanya bisa terdiam. Dan semenjak umurku menginjak dua belas tahun, aku mulai berfikir dan mengamati. Apa yang sebenarnya aku tau tentang lelaki.

Semakin umurku bertambah, semakin aku mengenal bagaimana sosok ‘lelaki’ yang sebenarnya. Teman – temanku umumnya ‘lelaki.’ Banyak dari mereka bercerita, bagaimana mereka memperdaya, dan diperdaya oleh wanita. Ada yang begitu ingin mendapatkan ‘wanita’ hanya untuk menjadi ‘pajangan’ tambahan pada koleksi ‘boneka india’ mereka, atau bahkan ada yang siap untuk menyematkan ‘ketulusan dan kepastian’ pada jari manis wanita pujaan mereka. Aku hanya bisa tertawa. Dan mengelus dada. Aku tak pernah mengira kalau ternyata akan ada ‘satu lelaki’ yang membuat hatiku menjadi ‘beku.’

Kusebut ia ’P’ si ‘Pendiam.’ Aku sudah mengenal dan menjadi sahabatnya semenjak 5 tahun lalu. Tahun pertama kita ‘teman baik.’ Tahun ke dua, aku mulai membuka pintu hatiku. Dan akhirnya ‘ia membuat hatiku beku.’ Tidak akan ada yang bisa dilakukan. Hatiku terlanjur beku. Dan ia adalah masa laluku. Yang masih bisa ku-syukuri adalah kita tetap akan menjadi ‘teman baik.’ Itu yang utama. ‘P’ mengajarkanku kalau lelaki adalah ‘egois’ dan penyayang. Hati lelaki mudah tersentuh dan mudah melupakan. ‘P’ punya hidup yang mapan, punya rumah sendiri, mobil pribadi, pekerjaan dan gaji yang cukup untuk menghidupi seluruh keluarganya. Apalagi tidak merokok dan tidak suka keluar malam. Komplit kan?? Tapi ia juga mengajarkan kalau ‘kaumku’ adalah kelemahan terbesarnya. Aku lebih memilih untuk ‘membekukan hatiku’ daripada harus bersaing dengan kaumku untuk menduduki tahta ‘sang ratu’ di ‘rumah maya itu.’ Aku tak menyesal. Aku bahagia pernah ‘mengenalmu.’ Saat terakhir kali aku menatap mata ‘P’ si Pendiam aku bertanya,” ‘P’ mengapa kaumku menjadi kelemahan terbesarmu? Apa aku tak menjadi dewi untuk rumah mayamu itu?” Air menetes pada mata kirinya, dan ia menjawab,” angel... maafkan aku. Kamu adalah wanita baik dan naif. Aku mungkin telah memadamkan impianmu. Kamu cinta hatiku dan akan selalu begitu, tapi aku memerlukan ‘teman lain’ untuk mewarnai hari – hariku. Aku memerlukan nafsu.” Jadi tamatlah cerita yang kujalin dengan ‘P’ si Pendiam.

Lalu kututup pintu hatiku, dan aku hanya ingin berteman dan berbagi tawa dengan kaumku atau dengan lelaki lain yang akan mengisi lembar hidupku. Inilah yang kulakukan saat ini. Saat aku hanya bisa mencurahkan isi hatiku dengan huruf dan tinta. Semenjak empat bulan lalu, ada enam lelaki yang mengenal dekat namaku. Kharakter mereka beraneka ragam. Dan dari ‘cerita – cerita’ mereka tentang wanita. Aku lebih belajar dan membuka pikiranku. Siapakah ‘lelaki’ itu yang sebenarnya.

Kumulai dengan ‘B.’ Ia kusebut lebih dari teman baikku. Mungkin seperti kakak lelaki. ‘B’ lelaki dengan pikiran modern, pekerjaan mapan, rumah ada dimana – mana, lalu bawaan? Mobil or motor punya. Terus tampang. Lumayan lah... Paling gak bisa buat cewek klepek – klepek. ‘B’ mengajarkan banyak hal padaku. Baik dan buruk. Aku sering bertanya padanya. Tentang ‘lelaki’, wanita atau tentang hidupnya. Aku pernah bertanya,” ‘B’... Mengapa lelaki begitu susah kumengerti? Mengapa....begini dan .....??? “ ‘B’ hanya tersenyum dan berkata, Lelaki memang egois, tapi wanita ditakdirkan untuk mengerti keegoisan itu. Dan.. Kamu harus mengerti, mengapa lelaki susah mengenalkan seorang wanita pada lingkungan atau pada keluarganya. Itu karena.. wanita adalah ‘beban’ tersendiri bagi lelaki itu. Jika wanita dikenalkan ‘ke rumah seorang lelaki’ itu artinya wanita itu harus bisa dibanggakan dan mempunyai kelebihan yang bisa membuat dagu lelaki itu ‘menengadah.’ Baik itu dari segi ‘pribadi,’ ‘ekonomi,’ ataupun ‘body.’ Pokoknya harus yang TOP bibit, bebet ataupun bobotnya. Kalau gak.. Jangan harap deh bisa kenal kata ‘serius’ dalam hub itu.” (Masa seh gitu?)

Belum lagi pendapat si ‘Y’ yang bilang kalo ia mau nyari pacar, harus yang cantik, putih, tinggi, ataupun rambut panjang. Istilah jawanya sih.. Kalo diajak kundangan biar gak malu – maluin katanya. (What ??? Berarti type kaya angel LEWAT doank?) Tapi kata ‘Y’ lagi biarpun harapan dia ceweknya kaya gitu, tapi yang pernah jadi pacarnya dia gak selalu putih tuuuh! ( Nah yo... What happened with u then ?) ‘Y’ Cowok yang baik, pekerjaan ada, tampang lumayan, sifat ramah, plus status ‘ekonomi’ Mapan. So... harusnya udah siap untuk menikah dengan ‘putri’ impian doank???

Kalo si ‘C’ pendapatnya gak terlalu beda sama si ‘Y’. Pekerjaan ada, rumah ada, mobil dan motor punya, tampang pastilah lumayan, dan ‘status ekonomi’ pasti juga ‘mapan’, dan cewek? Tinggal milih lah... (hehehe koq gayaaaa??) Tapi kurasa inilah si ‘C’ menurut gambaran ku. Kenapa aku terlihat sedikit ragu – ragu menggambarkan lelaki satu ini. Karena ‘C’ adalah lelaki misterius yang baik. Bukannya maksud ‘perez’ yah... tapi dia memang baik koq! Ada beberapa hal baik yang dapat kupetik selama aku berteman dengannya. Walaupun ia berpendapat wanita itu adalah ‘pembohong,’ lebih pintar dari laki – laki dan selalu memperdaya laki – laki. Tapi pendapatku tak berubah. ‘C’ lelaki yang cukup baik dan punya kharakter sendiri untuk menjadi seorang ‘teman’ bagiku. Pernah sekali aku bertanya padanya,” ‘C’ jika aku adalah adik perempuanmu, apa yang akan kamu sarankan untukku? “Lalu ia menjawab dengan mudah,“ jika kamu adalah adik perempuanku aku hanya akan menyuruhmu untuk mencari pacar yang punya mobil dan ‘kaya.’ Soalnya aku gak mau kamu pergi kemana kepanasan, kalo punya mobil khan aman, kamu bisa diantar kemana – mana tanpa khawatir kehujanan atau kepanasan atau diganggu orang, dan kalo diajak pacarmu jalan – jalan harus ia yang bayar makan. Jangan sampe kebalikannya, Cewek zaman sekarang harus matre! “ Aku hanya bisa bengong dan ...

Pernah sekali saat aku, twinzku,’C,’ dan ‘Y,’ ngobrol soal lelaki dan wanita, kudengar pendapat yang beraneka ragam. Menurut lelaki, wanita zaman sekarang lebih pintar daripada ‘pria.’ Pria tidak buaya, wanita lah yang pintar ‘memperdaya’ dan ‘pembohong.’ Maka dari itu lelaki memang ditakdirkan mempunyai kelemahan seorang wanita. Tapi kami para wanita menyangkalnya. Padahal ‘Y’ pernah menegaskan. Lelaki memang ‘buaya,’ tapi berbahagialah wanita karena bisa memperdaya ‘buaya,’ dan selalu lebih pintar ddari ‘sang buaya.’ Lucu khan? ‘buaya’ mengaku diperdaya ‘wanita.’

Lalu ada si ‘G.’ Dia masih ada hubungan darah denganku. Orangnya cukup ‘cakep,’ punya mobil, rumah dan kos – kos an dan sekarang masih kuliah, alias masih disubsidi sama ortunya. Biarpun begitu dia sudah punya usaha yang bakal diwariskan untuknya. Tinggal ‘para wanita ‘ saja yang memutuskan apa akan menerima rayuan ‘lelaki gombal’ ini atau tidak. Ia sudah punya pacar. Dan ‘G’ selalu menegaskan pada pacarnya, kalau tidak ada yang bisa mengekang hidupnya. Ia sosok lelaki yang tidak bisa dikekang. Mencintai pacar? Mungkin. Suka wanita cantik? Pasti! Doyan pergi malam? Haruslah lah... Apalagi kalau malam minggu... (yuuuuuk!!)

Lain lagi sama tetangga baruku si ‘K.’ Orangnya cerewet. Banyak omong dan nasehat. Ramahnya boo! Minta Ampyun deh!! Angel jadi deket sama dia karena dia banyak curhat soal segala hal. Tapi gak deket – deket banget seeh!. Anehnya lagi... ‘K’ itu ngakunya play boy, tapi dia selalu ngasi tau dengan jelas gimana, pribadi, cara ngomong, n tata krama seorang lelaki ‘playboy.’ (hehehe perez banget deh ni cowok!) ‘K’ orangnya ramah,dan baik. Pekerjaan ‘makelar,’ kuliah S2 belum lulus, rumah punya, terus mobil n motor statusnya gak jelas. Mana rokok minta terus lageeee!!! HEHEHE...Tapi penampilan.... Necis BO! So... anY girls interested with him? Tel me then...!!!

Trus the last one, Si ‘N.’ Ni cowok masih ‘muda,’ sifatnya labil banget, posesif dan terlalu percaya akan ‘kasat mata.’ Orangnya baik, penyayang, tapi selalu berfikiran pendek n menyimpan dendam. Dia masih kuliah, masih disubsidi juga sama ortunya. Tapi usaha sendiri, sudah diwariskan, rumah punya, mobil ada. Angel pernah nanya sama ‘N’ apa dan gimana pikirannya soal lelaki dan wanita. Jawabannya begitu naif. “Aku lelaki yang begitu mencintai wanita, aku rela memberikan segalanya tapi wanita selalu menghianati dan membohongiku. Aku tak pernah selingkuh, tak ingin dan tak mau. Yang aku inginkan hanya dicinta dengan ‘tulus’ oleh ‘ratu cintaku.’ Tapi apa yang kudapat....??” jujurnya sambil meneteskan air mata.

Aku semakin tak mengerti bagaimana sebenarnya pikiran seorang ‘pria’terhadap wanita, Mengapa wanita selalu dikatakan ‘pembohong dan menyakiti pria?’ Padahal tidak selalu begitu. Banyak lelaki juga menyakiti wnaita dan aku yakin pasti juga sebaliknya. Mengapa mereka begitu susah dimengerti? Dan mengapa mereka tidak pernah mengerti kalau ‘dicintai?’ Apa ‘pria sejati’ selalu susah dinilai dengan ‘mata hati?’

(Wanita dan lelaki adalah manusia biasa, mudah melupakan dan dilupakan. Mudah berbicara dan menghina. Tapi angel, akan selalu berusaha mempertahankan ‘cinta.’)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home