Akibat Lidahku dan Hatimu.
150806
19;11
Aku tertawa, menertawai kebodohan ku.
Aku sedih, menangisi luka yang kugores karena kuku~ku
Aku marah, karena goresan mulutku telah mengiris air matamu..
Aku sayang, karena kepedulianmu…
Aku benci, karena tidak pernah bisa menjadi ‘putri hatimu.’
Kali ini semua hal menertawai, meledek bahkan memandang sebelah mata ucapan mulut dan bibirku.
Baik itu meja kayu, vas bunga, pohon dengan daun lebar, udara penuh asap rokok, jendela lebar, pintu yang terbuka, bahkan manusia biasa, bertanya dan bertanya mengapa aku bermain dengan ucapan yang membuat hidupku kembali dimainkan oleh lidahku.
Apa yang kujawab?
Apa penjelasanku?
Apakah lidahku kembali bermain dengan kata – kata?
Aku hanya bisa terdiam dan menunduk.
Tidak tertawa tapi ingin menangis.
Jika aku lari dari apa yang lidahku permainkan.
Maka aku tidak hanya sekedar belajar mempermainkan lidah.
Tapi juga otak dan mungkin lama – lama hatiku.
Bodoh!
Selalu jadi wanita yang Bodoh!
Badanku semakin subur..
Tapi tidak otakkku.
Aku harusnya belajar mempertahankan lugunya perasaanku.
Belajar menjadi orang yang mengerti akan keadaan.
Belajar akan Kejujuran.
Karena kejujuran adalah jawaban yang paling benar.
Jika ketulusan sudah dikalahkan karena lembar – lembar kertas sialan.
Jika semua hal sudah dibutakan oleh rasa benci dan marah.
Apa rasa ‘sayang’ yang pernah ada akan berubah menjadi dendam.
Aku tidak ingin membenci.
Aku juga tidak ingin dibenci.
Tapi lidahku membuatku dipandang sebelah mata.
Aku ingin semua hal kembali dan tertawa.
Tapi yang akan terlihat hanya deraian air mata.
Karena aku telah bermain dengan lidahku.
Dan membuat goresan yang mengiris air matamu.
Membuat dadamu terluka.
Membakar sekam dan menyulut apinya.
Membuatmu membakar nama dan jiwaku.
Menghapus namaku pada ukiran otakmu.
Merobek fotoku pada dompetmu.
Membenci dan mengutukku.
Dan meninggalkan satu kata untuk keegoisanku
‘Aku benci Padamu.’
‘Aku menyesal pernah mengenal dekat namamu.’
‘Angelku.’
(Aku menyesal,karena telah membuatmu menyesal mengenal namaku dan ada disampingku. Aku hanya ingin berkata. Jika masih bisa Maafkan Aku.)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home